Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Menter Luar Negeri RI Abdurrahmah Mohammad Fachir mengatakan perwakilan dari Kedutaan Besar sudah tiba di Selangor, Malaysia, untuk menindaklanjuti dugaan keterlibatan seorang WNI dalam pembunuhan Kim Jong Nam, kakak pemimpin Korea Utara.
"Iya, karena sejak kemarin staf KBRI sudah ke Selangor," ujar Fachir di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta, Jumat (17/2).
Fachir menyatakan pemerintah selalu berkomunikasi dengan otoritas Malaysia yang saat ini masih terus melakukan proses investigasi. Pemerintah saat ini sedang berupaya mendapatkan akses konsuler untuk melakukan pendampingan terhadap WNI tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami meminta yang paling pertama adalah akses konsuler terhadap warga kita, kemudian kami bisa lakukan pendampingan, itu yg paling penting dan itu dilakukan teman-teman kami di Kuala Lumpur," ujarnya.
Akses tersebut, menurutnya mesti bisa didapatkan karena sudah menjadi keharusan bagi sebuah negara untuk melaporkan warga asing yang terkena kasus hukum kepada perwakilan negara asalnya. Dalam hal ini, Malaysia ke Indonesia.
Sampai saat ini, Fachir memastikan bahwa paspor WNI atas nama Siti Aishah tersebut asli. Meski begitu pihaknya belum mendapatkan informasi soal rekam jejak Siti dan keterkaitannya dengan agen luar.
Fachir juga menyebut belum mendapatkan informasi apakah ada WNI lain yang terlibat dalam kasus tersebut. "Kami belum dapat info itu. Tapi kami fokus pada yang ada sekarang kalau ada info berikutnya kami akan kasih tahu."
Hingga saat ini, pihak Kementerian Luar Negeri juga belum melakukan komunikasi dengan pihak Korea Utara terkait dengan kasus pembunuhan tersebut.
Kim Jong Nam diduga tewas diracun di Bandara saat menunggu penerbangan ke negara tempat tinggalnya, Macau. Rekaman CCTV menunjukkan dia dibekap oleh dua pelaku perempuan sebelum dilarikan ke rumah sakit dan tewas dalam perjalanan.
Salah satu perempuan tersebut dilaporkan berasal dari Indonesia. Meski tidak menyebutkan secara spesifik keterkaitannya dengan kasus ini, Kementerian Luar Negeri telah mengonfirmasi ada WNI yang terjerat kasus pembunuhan pria asal Korea Utara di Malaysia.