Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Indonesia yang ditangkap otoritas Malaysia karena diduga terlibat kasus pembunuhan Kim Jong-nam, Siti Aisyah, diakui oleh pengurus RT di Serang, Banten.
Dilaporkan, Siti diakui berasal dari RT 11, RW 03 Kampung Rancasumur, Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten.
"Iya warga sini. Ini rumah ibunya. Hanya saja dia pergi ke Jakarta sudah lama. Katanya sih kerja di pabrik garmen," kata Risam, Ketua RT setempat, saat ditemui
Antara, Jumat (17/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Risam mengatakan Siti Aisyah adalah anak bungsu dari tiga bersaudara anak pasangan Benah dan Asria. Kakak Siti Aisyah, Nasrudin dan Wahidin, keduanya sudah berkeluarga dan tinggal di kampung sebelah tempat orang tua Siti Aisyah.
"Saya tidak tahu persis anaknya karena jarang pulang sejak bekeraja di Jakarta. Ibunya memang sering ikut ke Jakarta. Lalu katanya sudah pindah kerja ke Batam," kata Risam didampingi Ketua RW 03 Rancasumur Sindangsari, Sukria.
Nampak sejumlah warga dan beberapa awak media berkumpul di rumah orang tua Siti Aisyah yang bercat kuning. Namun demikian, pintunya tertutup rapat dan orang tua Siti Aisyah, menurut pengurus RT setempat, tidak mau diwawacarai.
Risam mengatakan, orang tua Siti Aisyah mengakui bahwa wanita yang ditangkap oleh pihak kepolisian Malaysia tersebut adalah anaknya. Namun demikian, mereka sebelumnya tidak percaya karena atas sepengetahuannya, dia bekerja di Batam setelah pindah dari Jakarta.
"Kamis malam bapaknya ikut tahlilan di rumah saya. Ia kaget terima telepon dari besannya di Jakarta, bahwa anaknya ditangkap polisi di Malaysia. Memang saya melihat sendiri bapaknya itu langsung buru-buru pulang," kata Risam.
Siti ditangkap otoritas Malaysia pada Kamis, menyusul seorang tersangka lainnya asal Vietnam. Selain itu, kekasih perempuan yang belakangan tinggal di Jakarta Barat itu pun turut diciduk. Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, diduga tewas karena diracun di bandara Kuala Lumpur, Senin kemarin.