Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok Abu Sayyaf membunuh seorang awak kapal Vietnam dan menculik tujuh orang lainnya dalam aksi perompakan terbaru yang terjadi di perairan Filipina.
Untungnya, otoritas keamanan pantai dan tentara angkatan laut menyelamatkan 17 warga Vietnam yang merupakan kru dari kapal yang sama, MV Giang Hai. Kapal tersebut, diberitakan
Reuters, Senin (20/2), diserang sehari sebelumnya.
Penyelidikan berlangsung dan otoritas keamanan pantai tengah melakukan pengejaran, berkoordinasi dengan pasukan militer dan kepolisian, kata juru bicara Komanda Armand Balilo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menggunakan kapal cepat bersenjata lengkap dengan alat navigasi canggih, militan Abu Sayyaf menjadi masalah yang sulit ditangani oleh Filipina. Militer negara tersebu hingga kini masih belum bisa mengatasi masalah perompakan dan penculikan di kawasan.
Kelompok yang berbaiat pada ISIS ini kerap terlibat dengan sejumlah aksi pembajakan dan telah mengeksekusi sejumlah sandera dengan cara memenggal.
Sebelum serangan terakhir, kelompok militan ini menyandera 27 orang, menurut laporan terkini.
Para sanderanya kebanyakan adalah pelaut Indonesia, Malaysia dan Vietnam, juga beberapa warga Filipina, Belanda dan Jepang.
Peningkatan jumlah perompakan di perairan Filipina memaksa pemilik kapal untuk mengalihkan rute kapal melalui jalur lain, membengkakkan waktu dan biaya pengapalan.
Presiden Rodrigo Duterte mengatakan dirinya telah meminta China untuk membantu menyelesaikan masalah ini dengan cara mengirimkan pasukan ke perairan tersebut.