Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden AS Donald Trump menyatakan, ancaman yang menargetkan komunitas Yahudi di AS itu mengerikan dan menyakitkan. Trump menyampaikan pernyataan terkait politik anti-yahudi itu usai mengikuti tur Museum Amerika Afrika.
Beberapa jam sebelumnya, mantan calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton, dan pemimpin Yahudi mendesaknya berbicara. Di akun Twitter pribadinya, Hillary mengatakan, "setiap orang harus berbicara, dimulai dari @POTUS (akun Twitter resmi Gedung Putih)."
"Tur ini adalah pengingat yang bermakna mengapa kita harus melawan kefanatikan, intoleransi dan kebencian dalam segala bentuknya sangat buruk. Ancaman anti-Semitisme menargetkan pusat-pusat masyarakat kita dan komunitas Yahudi (JCC) secara mengerikan dan menyakitkan, serta menjadi pengingat yang sangat menyedihkan dari pekerjaan itu bahwa kita masih harus mencabut akar kebencian dan prasangka serta kejahatan, "kata Trump dikutip
CNN, Selasa (21/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump juga mengatakan kepada
MSNBC dalam sebuah wawancara di museum. "Anti-Semitisme itu mengerikan dan harus dihentikan."
Pernyataan itu disampaikan sehari setelah Asosiasi JCC Amerika Utara melaporkan bahwa 54 pusat komunitas Yahudi menghadapi 69 insiden, termasuk tiga gelombang ancaman bom, sejak Januari.
Meski demikian, asosiasi memperingatkan ancaman bom terakhir yang terjadi Senin ini, berikut sejumlah lain yang terjadi pada 9, 18 dan 31 Januari, ternyata adalah ancaman kosong. Keberadaan bom tidak pernah terbukti menyusul teror tersebut.
Trump sebelumnya tak menjelaskan bagaimana mengatasi meningkatnya insiden anti-Semitisme di AS pekan lalu ketika ditekan soal masalah ini selama dua kali konferensi pers. Dia justru fokus membela diri atas tuduhan pribadi anti-Semitisme dan memarahi wartawan Yahudi yang menanyakan bagaimana pemerintahannya akan bekerja untuk memerangi anti-Semitisme.
Sebelumnya, wartawan mempertanyakan, mengapa Trump tidak berbicara soal insiden anti-Semitisme di AS meskipun ditekan beberapa kali selama konferensi pers belakangan ini.
(pmg)