Sebelum Pelantikan, Tim Trump dan Dubes Rusia Bahas Sanksi

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 10 Feb 2017 12:50 WIB
Penasihat keamanan nasional pilihan Trump dilaporkan mengadakan pertemuan privat dengan Dubes Rusia untuk membicarakan masalah sanksi, sebelum pelantikan.
Flynn dilaporkan sempat menelepon Kislyak sebanyak lima kali pada 29 Desember, sehari setelah Obama menjatuhkan sanksi tambahan sebagai balasan atas peretasan Rusia dalam pemilihan umum AS. (AFP Photo/Chris Kleponis)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penasihat keamanan nasional pilihan Presiden Donald Trump, Michael Flynn, dilaporkan mengadakan pertemuan privat dengan Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Sergei Kislyak, untuk membicarakan masalah sanksi.

Washington Post melaporkan, pertemuan ini terjadi sekitar satu bulan sebelum Trump dilantik sehingga "berpotensi dilakukan secara ilegal."

Dalam pembicaraan itu, kedua perwakilan negara itu diduga kuat membicarakan kemungkinan penangguhan sanksi tambahan yang dijatuhkan pemerintahan Barack Obama pada Desember lalu. Reuters belum dapat mengonfirmasi kebenaran laporan Washington Post ini. 
Namun pada bulan lalu, tiga sumber Reuters mengatakan, Flynn sempat menelepon Kislyak sebanyak lima kali pada 29 Desember, sehari setelah Obama menjatuhkan sanksi tambahan sebagai balasan atas peretasan Rusia dalam pemilihan umum AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Washington Post memberitakan, Flynn menyanggah laporan ini. Namun seorang juru bicara Flynn mengatakan, "[Flynn] mengindikasikan tak ada diskusi mengenai sanksi, tapi dia tak bisa memastikan topik itu tidak dibahas sama sekali."

Badan Investigasi Federal (FBI) masih terus menyelidiki kontak antara Flynn dan Kislyak dan belum dapat memastikan ada tidaknya janji eksplisit untuk mencabut sanksi setelah pelantikan.

Namun tak lama sebelum dilantik, Trump pernah menawarkan pencabutan sejumlah sanksi dengan timbal balik Rusia mengurangi senjata nuklirnya. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER