Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Malaysia memperingatkan duta besar Korea Utara bahwa dirinya bisa sewaktu-waktu diusir ke luar negeri jika terus berbohong soal penyidikan kasus pembunuhan Kim Jong-nam.
Peringatan keras ini disampaikan Menteri Luar Negeri Anifah Aman kepada Duta Besar Kang Chol yang sempat menyebut pihaknya "tidak bisa mempercayai penyidikan yang dilakukan Kepolisian Malaysia."
Kang juga sempat mengklaim penyidikan yang dilakukan Malaysia berlatar belakang politik dan terkait dengan Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Duta besar tersebut sudah diberi tahu soal proses (penyidikan) yang berjalan. Namun, dia terus berkhayal dan melontarkan kebohongan dan tudingan terhadap pemerintah Malaysia," ujar Anifah, dikutip
AFP, Jumat (24/2).
Seorang pejabat senior Malaysia mengatakan Kang sudah ditunjukkan "kartu kuning" akibat aksinya. "Jika dia terus mengulangi tuduhan tak berdasar ini, dia akan diusir."
Kang sudah pernah dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri akibat komentarnya terkait kasus ini.
Anifah mengatakan relasi bersahabat "harus bertimbal balik."
Hubungan kedua negara sempat membaik belakangan ini, dengan sejumlah perdagangan bilateral dan kesepakatan bebas visa bagi masing-masing warganya.
Namun, situasi mendadak menegang sejak pembunuhan Kim Jong-nam di bandara Kuala Lumpur, 13 Februari lalu, oleh dua pelaku yang bersenjata racun syaraf VX. Zat itu dikategorikan senjata penghancur massal oleh PBB.
Diplomat Veteran Malaysia, Dennis Ignatius, mengatakan pengusiran seorang duta besar adalah pilihan terakhir yang bisa diambil oleh sebuah negara.
"Ini bukan hal yang bisa dianggap enteng, tapi jika dia terus melakukan sikap yang tidak diplomatis, mereka mungkin terpaksa mengusirnya," kata Dennis.
(aal)