Jakarta, CNN Indonesia -- Siti Aisyah mengaku dibayar 400 Ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp1,2 juta setiap kali mengikuti program
reality show atau
prank --istilah yang diambil dari
practical joke atau lelucon.
"Dia menceritakan dibayar 400 RM atau 100 dollar AS untuk setiap kegiatan
prank yang dilakukannya," ujar Wakil Duta Besar Republik Indonesia KBRI Kuala Lumpur, Andriano Erwin seperti diberitakan
Antara, Sabtu (24/2).
Siti kini menjadi warga Indonesia yang ditahan di kantor polisi Cyberjaya Malaysia karena diduga terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Andreano tidak menjelaskan lebih rinci mengenai
reality show sebagaimana yang menjadi pengakuan Siti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andriano mengatakan kondisi kesehatan Siti Aisyah dalam keadaan baik namun secara psikologis dan mental perlu pemeriksaan lebih lanjut.
KBRI Kuala Lumpur telah mengecek identitas dia dengan alat mobile device atau alat khusus biometrik yang berasal dari Imigrasi di Indonesia.
"Hingga saat ini polisi Malaysia belum menentukan dakwaan (charge) kepada Siti dan kedutaan telah menyiapkan pengacara untuk membela Siti," katanya.
Andriano menegaskan masa penahanan atau masa reman Siti akan berakhir pada 1 Maret 2017 dan kemungkinan kasusnya akan dibawa ke mahkamah.
Menurut sumber terpercaya
Antara, Siti Aisyah pertama kali mengenal warga Korea Utara bernama James atau Ri Ji U yang mengajaknya dalam program
reality show.
Dia tidak mengenal warga Vietnam atau warga Korea Utara lainnya.
Siti pertama kali ikut program
prank sejak 2017 dan sudah beberapa kali dilakukan di Kuala Lumpur dan Kamboja.
Pemerintah Indonesia pun punya dugaan Siti telah menjadi korban penipuan dan Kim Jong-nam adalah korban dari korban.
"Apa yang terjadi di Kuala Lumpur itu korban dari korban, Kim itu korban dari korban karena Aisyah semacam korban penipuan," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa waktu lalu.
(gil)