Konflik 15 Jam di Kashmir Tewaskan Dua Militan

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Minggu, 05 Mar 2017 18:07 WIB
Baku senjata meletus sejak Sabtu (4/3) malam sampai Minggu (5/3), antara pasukan militer India dengan militan dan warga sipil.
Konflik di Kashmir kembali memanas akhir pekan ini. (REUTERS/Danish Ismail)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang petugas polisi dan dua tersangka militan terbunuh dalam perang senjata selama semalaman, tepatnya 15 jam, di Kashmir India. Mengutip AFP, keterangan resmi itu disampaikan petugas berwenang pada Minggu (5/3).

Baku tembak itu meletus pada Sabtu (4/3) malam. Saat itu, pasukan India dan polisi anti-rusuh sedang beraksi hendak menggeledah rumah yang dipercaya dihuni oleh militan. Rumah itu sendiri terletak di desa Nazneenpora.

Pasukan India kemudian menyalakan peledak dalam penyergapan itu, yang langsung berlanjut pada baku senjata dari kedua belah pihak: militan dan pasukan pemerintah.
“Dua militan terbunuh dalam kejadian itu. Kami juga kehilangan salah satu anggota SOG kami,” kata Jenderal Polisi SP Vaid kepada AFP. Anggota yang ia maksud adalah kelompok Special Operations Group (SOG).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertarungan itu juga menyebabkan beberapa terluka secara kritis, menurut salah satu petugas militer yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Pada akhirnya, perang itu bukan hanya melibatkan militan dan petugas militer. Ratusan warga tak berdosa pun ikut menjadi bagian. Mereka mengabaikan anjuran untuk tetap di dalam rumah, dan turun ke jalan, melempari petugas dengan batu.

Mereka justru membantu anggota militan yang rumahnya telah dikepung.
Pertarungan berlanjut pada Minggu (5/3) lantaran mereka yang protes terus mengumandangkan slogan pro-kebebasan di dekat area pertempuran malam tadi.

Polisi dan pasukan militer India sering protes atas berpihaknya masyarakat setempat terhadap militan. Mereka sering membantu militan setiap berperang melawan tentara.

Selama berdekade-dekade, kelompok pemberontak selalu melawan pasukan militer India, menuntut independensi. Atau, untuk daerah yang mayoritas beragama Islam, mereka menuntut bergabung dengan Pakistan.
Diketahui, Kashmir telah memisahkan India dan Pakistan sejak akhir kependudukan Inggris pada 1947. Namun dengan demikian, daerah itu menjadi rebutan antara dua negara.

Perang perebutan Kashmir sejauh ini telah menewaskan ribuan warga sipil. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER