Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Irak menyatakan ada lebih dari 150 ribu orang yang melarikan diri dari pertempuran di barat Mosul dan sekitarnya sejak pasukan pemerintah melancarkan operasi untuk merebut kembali kota tersebut dari ISIS.
Organisasi Migrasi Internasional sebelumnya juga memaparkan bahwa data mereka menunjukkan ada hampir 100 ribu orang yang kehilangan tempat tinggal akibat perang di wilayah ini. Namun, statistik itu tidak termasuk orang-orang yang tinggal di luar kamp.
Menurut Kementerian Imigrasi dan Pengungsi Irak, 152.857 orang telah melarikan diri dari daerah barat Mosul sejak pertempuran dimulai, 19 Februari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih dari 98 ribu ditempatkan di sejumlah kamp, sementara lebih dari 54 ribu lainnya tinggal di daerah yang sudah direbut dari ISIS, kata Kementerian.
ISIS menguasai bagian besar dari Baghdad utara dan barat pada 2014 lalu. Namun, pasukan Irak yang didukung oleh Amerika Serikat telah merebut kebanyakan daerah yang sempat dikuasai kelompok teror itu.
Pasukan Irak meluncurkan operasi untuk merebut kembali Mosul dari ISIS pada Oktober lalu. Mereka telah mendapatkan lagi bagian timur dari kota tersebut dan kini mencoba untuk merebut bagian baratnya yang lebih kecil namun padat.
Sejauh ini, mereka terus menunjukkan perkembangan yang stabil dalam melawan para pasukan ISIS, merebut kembali sejumlah kawasan permukiman dan situs-situs penting termasuk bandara, stasiun kereta, museum dan kantor pemerintahan.
Namun, laju pasukan pemerintah belakangan terus melambat karena terhalang cuaca buruk. Dalam kondisi seperti ini, jalan-jalan raya terkubur lumpur tebal dan serangan udara sulit untuk dilakukan.