Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya 32 orang pengungsi Somalia tewas di lepas pantai Yaman ketika sebuah helikopter menyerang kapal yang mereka tumpangi.
Mohamed al-Alay, seorang polisi laut yang mengontrol wilayah Hodaedah, mengatakan para pengungsi tersebut membawa dokumen resmi UNHCR, dan sedang dalam perjalanan dari Yaman ke Sudan ketika mereka diserang helikopter Apache dekat Selat Bab al-Mandeb.
UNHCR menyatakan setidaknya 32 orang tewas sedang 30 lainnya terluka akibat insiden yang terjadi pada Kamis malam itu. Sementara Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyatakan 33 orang tewas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum jelas siapa yang melakukan penyerangan.
“Kami tidak tahu siapa yang melakukan serangan namun mereka yang selamat mengatakan bahwa mereka diserang oleh kapal lain sekitar pukul 21.00, lalu kru menggunakan senter dan berteriak bahwa itu adalah kapal sipil,” kata juru bciara ICRC Iolanda Jaquemet.
Sementara itu, sekitar 80 penumpang lain di kapal berhasil selamat.
Organisasi Migrasi Internasional (IOM) mengatakan jumlah yang tewas bisa jadi lebih besar.
“Kami baru mendapat informasi serangan helikopter terhadap kapal yang akan meninggalkan Yaman, kami yakin ke Sudan, isinya warga Somalia,” kata Joel Millman, juru bicara IOM.
Koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi kelompok al-Houthi di Yaman mengatakan mereka tidak melakukan serangan apa pun di Hodaedah pada Kamis.
Juru bicara koalisi, Jenderal Ahmed al-Asseri mengatakan Hodaedah berada di bawah kendali Houthi dan pelabuhan di sana terus digunakan untuk “perdagangan orang, menyelundupkan senjata dan menyerang jalur komunikasi di Laut Merah.”
Houthi berhasil merebut ibu kota Sanaa pada 2014, berujung pada pengasingan Presiden Abd-rabbu Mansour Hadi ke Riyadh.