Jakarta, CNN Indonesia -- Identitas pria yang ditembak mati setelah merebut senjata aparat keamanan di Bandara Orly, Paris, Sabtu (18/3), bernama Zied B berusia 39 tahun berkebangsaan Perancis.
Terkuaknya nama tersebut menyusul diketahuinya sepak terjang pelaku dalam sejumlah tindakan kriminal oleh pihak intelijen dan kepolisian. Sebelum merebut senjata dari seorang tentara di bandara, Zied diketahui telah menembak dan melukai seorang polisi di Stains, utara Paris.
Sumber kepolisian menyebutkan Zied memiliki beberapa catatan kriminal seperti pencurian senjata, radikalisme, narkotika, dan menjadi buronan kepolisian.
Pihak keluarga Zied ikut diperiksa polisi untuk pengusutan kasus lebih jauh. Selain itu polisi juga akan menggeledah rumah pelaku untuk mencari barang-barang berbahaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Perancis Bruno Le Roux mengatakan pelaku merebut senjata aparat militer dan kemudian bersembunyi di sebuah toko. Pelaku yang identitasnya sudah dikantongi oleh polisi dan badan intelijen itu berhasil ditembak mati. Akibat insiden ini, sekitar 3.000 orang dievakuasi dari Bandara Orly.
Peristiwa ini terjadi hanya berselang lima pekan sebelum Perancis melangsungkan pemilihan presiden. Dan soal keamanan nasional, merupakan salah satu isu panas yang menjadi bahan perdebatan.
Perancis berada dalam siaga tinggi setelah serentetan serangan oleh kelompok teroris dua tahun belakangan. Termasuk di dalamnya, serangan di kantor Charlie Hebdo, serangan penembakan pada November 2015 yang menewaskan 130 orang, lalu serangan truk pada Juli 2016 yang menewaskan lebih dari 80 orang. Status darurat Perancis berlaku setidaknya hingga akhir Juli 2017.