Polisi Ungkap Upaya Pembunuhan PM Thailand oleh Oposisi

CNN Indonesia
Senin, 20 Mar 2017 17:00 WIB
Polisi Thailand menggagalkan rencana pembunuhan PM Prayuth Chan-ocha dan menyita puluhan senjata milik pemimpin Kaus Merah, kelompok oposisi pemerintah.
Polisi Thailand berhasil gagalkan rencana pembunuhan PM Prayuth Chan-ocha yang diduga diotaki pihak anti-junta. (Foto: REUTERS/Jorge Silva)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Thailand membongkar rencana pembunuhan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha usai merazia tempat persembunyian senjata milik seorang aktivis anti-junta militer yang juga seorang buronan.

"Kami menemukan senapan. Kami yakin bahwa senjata ini bukan digunakan untuk menembak burung tapi untuk membunuh pemimpin negara," ungkap Kepala Kepolisian Thailand Jakthip Chaijinda kepada wartawan, seperti dikutip Reuters, Senin (20/3).

Pada Sabtu kemarin, polisi menemukan puluhan senapan dan granat lengkap dengan ribuan amunisinya di sebuah rumah milik pemimpin kelompok oposisi Kaus Merah, Wuthipong Kochathamakun, yang telah menjadi buronan sejak kudeta militer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok Kaus Merah merupakan sebuah organisasi politik yang setia pada eks Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Thaksin dikudeta oleh Prayuth pada 2014 lalu, saat menjadi panglima militer Thailand.

Polisi juga turut menangkap sembilan orang lainnya yang diduga terlibat dalam kepemilikan senjata-senjata tersebut. Polisi mengaku memiliki bukti jelas bahwa para tersangka dan jaringannya hendak melakukan kerusuhan.

Meski Jakthip tak membeberkan bukti yang bisa menunjukkan adanya rencana pembunuhan terhadap Prayuth, dia menuturkan, Wuthipond dan kelompoknya selama ini menentang kehadiran pemerintahan junta militer.

Di media sosial, kelompok ini juga pernah memprediksi bahwa Prayuth akan mati dibunuh.

Selain itu, polisi menganggap kelompok itu akan melakukan penyergapan jika pemerintah berkeras melanjutkan razia pada kuil-kuil Buddha yang dipandang memiliki kedekatan dengan Thaksin sebagai bagian dari perburuan tersangka korupsi.

Razia yang terakhir dilakukan pada februari lalu di mana kepolisian memerintahkan ribuan umat Buddha keluar dari kuil terbesar Dhammakaya demi melacak keberadaan Phra Dhammachayo, mantan pemimpin biara yang merupakan buronan kasus pencucian uang.

Sementara itu, pemerintah menganggap, pasokan senjata ini menggambarkan upaya sekelompok orang untuk menciptakan ketidakstabilan politik di Thailand.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER