Jakarta, CNN Indonesia -- Malaysia memburu sejumlah tersangka baru yang diduga terlibat kasus tewasnya Kim Jong-nam di Bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu, termasuk "orang penting" yang diduga memegang peran kunci dalam insiden itu.
Kepala Polisi Diraja Malaysia Inspektur Jenderal Khalid Abu Bakar mengatakan, di antara sejumlah nama baru ini, muncul beberapa nama warga negara Korea Utara. Meski begitu, Khalid tak mengungkapkan identitas mereka dengan alasan agar tak mengganggu penyelidikan.
"Saya tidak akan mengelak bahwa ada sejumlah warga Korut yang terlibat dalam pembunuhan Jong-nam. Kami akan menggunakan jalur hukum untuk menangkap mereka," ungkap Khalid seperti dikutip
Strait Times, Senin (20/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, tiga tersangka telah ditahan polisi. Dua perempuan asal Indonesia dan Vietnam telah menjalani sidang pembacaan tuntutan pada 1 Maret lalu atas dakwaan melakukan pembunuhan berencana, sementara seorang lainnya yang merupakan warga Malaysia masih menunggu persidangan.
Melalu rekaman CCTV bandara, Siti Aisyah dan Doan Thi Huong secara tiba-tiba membekap wajah Jong-nam saat berada di terminal keberangkatan bandara. Tak lama, pria berusia 46 tahun itu tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Belakangan, polisi menyebut kedua perempuan itu membekap korban dengan racun syaraf VX, zat kimia sangat mematikan yang dikategorikan PBB sebagai senjata penghancur massal.
Di sisi lain, petugas juga masih mencari tujuh warga Korut yang kini berada dalam pelarian, termasuk empat buron dan seorang yang diyakini merupakan diplomat senior, yakni Sekretaris II Kedutaan Besar Korut di Kuala Lumpur, Hyon Kwang Song.
Sementara itu, Khalid menuturkan, hingga kini Pyongyang belum juga menawarkan bantuan guna melacak empat buronan yang diyakini telah melarikan diri keluar Malaysia di hari Jong-nam tewas.
Interpol telah mengeluarkan
red notice atau peringatan penangkapan internasional guna melacak keberadaan dan menangkap empat warga Korut itu. Keempat buron ini diduga sebagai pemasok racun VX yang digunakan para pelaku.
Meski sejumlah pihak meyakini rezim Kim Jong-un berada dibalik pembunuhan kakak tirinya tersebut, Pyongyang berkeras mengatakan pemimpinnya tak terlibat dalam kasus ini.
Korut bahkan enggan mengakui pria yang tewas itu adalah Jong-nam, meski Malaysia telah membenarkan identitas jenazah itu melalui sampel DNA yang diterima dari anak laki-lakinya Jong-nam.