Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria berusia 75 tahun yang menderita luka parah akibat serangan teror di London akhirnya meninggal dunia, menambah panjang daftar korban insiden mematikan tersebut.
Awalnya, polisi melaporkan ada lima orang tewas akibat peristiwa ini, termasuk pelaku yang dilumpuhkan petugas setelah menikam seorang anggota polisi. Namun, belakangan, jumlah tersebut diralat menjadi empat orang.
Dengan perkembangan terbaru ini, jumlah korban kembali bertambah. Ditambah pelaku yang belakangan diketahui bernama Khalid Mansood, artinya ada lima orang yang kehilangan nyawa pada Rabu sore saat insiden itu terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria berusia 75 tahun tersebut "sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit menyusul serangan dan alat bantu medisnya dicabut tadi malam," kata Kepolisian Inggris dalam pernyataan yang dikutip
AFP, Jumat (24/3).
Tiga korban jiwa lainnya adalah seorang perempuan yang menjemput anaknya dari sekolah, pria asal Utah dan polisi yang ditikam oleh pelaku .
Sementara itu, 29 dari sekitar 40 orang korban luka-luka dirawat di rumah sakit. Tujuh di antaranya masih dalam keadaan kritis.
Tiga siswa berusia 15 tahun asal Perancis yang sedang berwisata ke London, ada di antara puluhan korban. Dua di antaranya menderita patah tulang, meski dalam kondisi yang tidak kritis.
Selain itu, lima wisatawan asal Korea Selatan--empat perempuan dan seorang pria yang berusia 50-60 tahun--juga mengalami luka-luka karena bertabrakan dengan kerumunan orang yang melarikan diri ketika pelaku menyapu pejalan kaki dengan mobilnya.
Selain itu, ada pula korban asal Inggris, dua warga Yunani, seorang asal Jerman, satu Polandia, satu Irlandia, China, Italia dan Amerika Serikat. Perempuan yang diselamatkan dalam keadaan luka serius dari sungai Thames, dan tunangannya, diyakini adalah korban yang berasal dari Romania.
[Gambas:Video CNN]