Kepanikan Ibu 70 Tahun Terpisah dari Keluarga di Tengah Teror

CNN Indonesia
Kamis, 23 Mar 2017 17:31 WIB
Seorang ibu berusia 70 tahun mesti terpisah dari adik dan anak angkatnya di tengah aksi teror mematikan di London. Pengalaman yang tak akan terlupakan.
Keluarga wisatawan yang sempat terpisah di tengah aksi teror London akhirnya bersatu kembali. (Courtesy Aghnia Adzkia)
London, CNN Indonesia -- Seorang perempuan berusia lebih dari 70 tahun nampak kebingungan di depan pusat hiburan di London, London Eye. Ia mondar-mandir khawatir tak dapat bertemu dengan keluarganya yang terjebak di bianglala tersebut.

Sesekali ia membenarkan posisi kaca matanya.

“Saya sedikit kecewa dan ingin menangis karena tidak tahu mereka di mana. Saya ketakutan,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbekal keberanian, ia menepuk seseorang yang tak dikenalnya untuk menghubungi telepon seluler keluarga wanita itu. “Kami aman,” begitu terdengar suara di seberang telepon.
Perempuan itu pun dapat menghela nafas. Ia akhirnya dapat duduk lega, menanti keluarganya yang tengah terjebak di bianglala tersebut.

Adrianne Bride, wisatawan dari Kanada, tak menyangka liburannya di Inggris bakal berakhir tegang.

Rabu (22/3), sekitar 15.00 waktu setempat, aksi teror menewaskan empat orang di Westminster Bridge yang hanya berjarak ratusan meter dari London Eye.

“Saya ada di dalam gedung ini ketika mereka membeli tiket untuk London Eye," ujarnya menunjukkan sebuah gedung yang berada di samping bianglala.
"Saya tidak mau naik tapi keluarga saya naik dan saya menunggu mereka di bawah,” ujar Bride ketika ditemui saat menunggu keluarganya yang terpisah.

Bride mengaku khawatir, terlebih saat ia dievakuasi ke area basement gedung.

[Gambas:Video CNN]

“Saya tidak lama di di dalam basement karena ada seorang wanita yang tidak bisa bernafas dan seseorang datang menunjukkan jalan keluar,” ujarnya.

Setelah beberapa jam menunggu di depan gedung, Bride tampak sumringah ketika adik dan anak angkatnya keluar dari London Eye.
Bride pun segera memeluk Chedelle Houle dan Brittney Bear, kedua anak angkatnya. “Sini, ke sini,” katanya.

Houle dan Bear tampak tegang. “Ini mengerikan untuk saya karena saya tidak pernah melihat kejadian seperti itu selama hidup. Saya lihat banyak polisi dan saya takut.

“Sebelumnya saat saya masih kecil, ketika saya di apartmen, saya melihat sekelompok polisi dan saya mengira saat itu adalah saat terakhir saya melihat polisi seperti itu,” kata Houle yang tengah bersekolah di sekolah menengah di Kanada.

Houle dan Bear ke London untuk berlibur bersama keluarganya. Mereka tak menyangka liburannya itu akan diwarnai dengan serangan teror.
“Itu mengerikan dan saya belum pernah melihat kejadian seperti itu sebelumnya--saya melihat ambulans dan polisi,” ucap Bear.

Bersama kedua anak ini, ada pula sang tante yang tampak lebih rileks menghadapi ketegangan di siang itu.
“Kami aman di sana. Kami tidak berharap keluar untuk liburan bersama keluarga dan duduk di dalam bianglala untuk tiga jam karena insiden,” ucap Esme Kangenhjelm, yang berdomisili di Norwegia.

Perempuan berusia 63 tahun itu mengaku melihat banyak polisi berdatangan dan mengamankan jalan.

Pengalaman ini, baginya merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Ia tak berharap bisa sedekat itu dengan lokasi kejadian.

TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER