Parlemen Selidiki Kebobolan Intelijen soal Teror London

CNN Indonesia
Jumat, 24 Mar 2017 15:36 WIB
Komite intelijen dan keamanan Parlemen Inggris akan menyelidiki alasan pelaku teror London bisa lolos dari pantauan badan intelijen Inggris, MI5.
Badan intelijen domestik MI5 akan diselidiki terkait serangan teror di London. (Cnbrb via Wikimedia Commons (CC BY-SA 3.0))
Jakarta, CNN Indonesia -- Parlemen Inggris akan menyelidiki badan intelijen domestik Inggris, MI5, untuk mencari tahu alasan pelaku teror London bisa lolos dari pantauan dan melancarkan serangan mematikannya, dua hari lalu.

Ketua komite intelijen dan keamanan parlemen, Dominic Grieve, tampak simpatis terhadap badan keamanan tersebut ketika berbicara di majelis rendah.

Diberitakan The Guardian, Jumat (24/3), dia mengatakan, melihat skala serangannya, nyaris bisa dikatakan ajaib Inggris bisa selamat dari ancaman teror semacam itu beberapa tahun ke belakang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyelidikan serupa sebelumnya dilakukan setelah serangan bom London 2005 dan pembunuhan seorang anggota tentara pada 2013.
Hasil penyelidikan usai kedua insiden itu tidak enak didengar bagi MI5. Namun, badan tersebut akhirnya diloloskan.

Saat ini, MI5 sedang melakukan evaluasi internal terkait kejadian ini. Sebuah tim ditugaskan untuk melihat pelajaran apa yang dapat dipetik dari kejadian ini dan menilai apakah keputusan untuk tidak memantau pergerakan si pelaku adalah langkah yang benar.

Badan intelijen berulang kali menegaskan bahwa sulit untuk mencegah serangan alakadarnya yang dilakukan seperti pelaku bernama Khalid Masood itu.

[Gambas:Video CNN]

Ketika ada lebih dari satu orang yang terlibat, setidaknya badan telik sandi bisa mendapatkan petunjuk soal rencana serangan melalui informan atau penyadapan elektronik.

Polisi dan sejumlah badan keamanan memantau sekitar 3.000 warga Inggris, utamanya para Islamis, yang dinilai mampu melaksanakan aksi teror domestik. Dari jumlah tersebut, 500 di antaranya adalah subjek penyelidikan yang terus berlangsung di bawah polisi dan MI5.
Dari 500 orang itu, sejumlah terbatas yang dipantau secara fisik secara terus menerus. Kegiatan tersebut membutuhkan banyak tenaga dan sulit dilakukan.

Namun, dari sekian banyak orang yang diawasi, Masood tidak termasuk salah satunya. Dia ditepikan dan dianggap tidak berpotensi melakukan serangan teror.

"Terlalu banyak matriks ancaman membuat deteksi dan pencegahan serangan alakadarnya sangat sulit, bahkan ketika pelaku sudah dikenal otoritas sekalipun; ancaman serangan serupa akan tetap tinggi di masa yang akan datang," kata kelompok pengamat intelijen Soufan, yang didirikan mantan agen FBI, Ali Soufan.

Masood selama ini tidak menjadi subjek penyelidikan maupun pengawasan badan keamanan, tapi namanya pernah muncul dalam penelusuran MI5 beberapa tahun lalu. Jika badan intelijen menjalankan tugasnya dengan baik, maka nama itu akan muncul kembali dari catatan ketika serangan terjadi.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER