Malaysia Diskusi dengan Korut soal Kasus Jong-nam

CNN Indonesia
Kamis, 30 Mar 2017 16:58 WIB
PM Malaysia Najib Razak menuturkan, pemerintahnya tengah menjalin diskusi "yang sensitif" dengan Korut soal kisruh kedua negara seputar pembunuhan Kim Jong-nam.
PM Malaysia Najib Razak menuturkan, pemerintahnya tengah menjalin diskusi
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menuturkan, pemerintahnya tengah menjalin pembicaraan "yang sangat sensitif" dengan Korea Utara mengenai nasib sembilan warganya yang masih tertahan di Pyongyang menyusul perseturuan kedua negara soal pembunuhan Kim Jong-nam, saudara tiri Kim Jong-un.

"Hal ini merupakan pembicaraan yang sangat sensitif antara pemerintah. Yang terpenting adalah hasilnya. Kami ingin memastikan keamanan warga Malaysia di Pyongyang dan menjaga citra Malaysia sebagai negara berdaulat yang memegang teguh prinsip hukum," tutur Najib kepada wartawan seperti dikutip AFP, (30/3).

Tiga staf kedutaan besar Malaysia di Pyongyang bersama enam anggota keluarga mereka dicegah keluar negeri oleh otoritas setempat setelah Malaysia memberlakukan larangan serupa untuk warga Korut di Negeri Jiran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini adalah buntut investigasi kasus pembunuhan Jong-nam yang membuat hubungan bilateral antara Kuala Lumpur dan Pyongyang ikut dipertaruhkan.
Krisis diplomatik antara Pemerintahan Najib dan Rezim Jong-un mencuat sejak Korut menuding Malaysia menggunakan kasus pembunuhan Jong-nam untuk mencoreng nama baik pemerintahnya.

Kuala Lumpur dan Pyongyang bahkan telah menarik masing-masing duta besar mereka.

Padahal, sebelum pembunuhan terjadi, Pyongyang menganggap Kuala Lumpur sebagai salah satu rekanannya selain China.

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Polisi Diraja Malaysia Inspektur Jenderal Khalid Abu Bakar memaparkan, pihaknya telah mengendus sesuatu yang baru dalam penyelidikan kasus ini.
Meski begitu, Khalid belum mau membeberkan kemajuan penyelidikan polisi sejauh ini.

"Dalam kasus Kim Jong-nam, sesuatu sedang terjadi. Kami tidak mau mengutarakannya sekarang, tunggu waktu yang tepat," kata Khalid.

Sejauh ini, tiga tersangka telah ditahan polisi. Dua perempuan asal Indonesia dan Vietnam telah menjalani sidang pembacaan tuntutan pada 1 Maret lalu atas dakwaan melakukan pembunuhan berencana, sementara seorang lainnya yang merupakan warga Malaysia masih menunggu persidangan.

Sementara itu, Kuala Lumpur juga masih memburu enam tersangka warga Korut yang diduga terlibat pembunuhan berencana ini.
Empat tersangka dinyatakan telah melarikan diri keluar malaysia di hari Jong-nam terbunuh, sementara dua tersangka lain, termasuk seorang diplomat kedutaan Kwang Hyong-song, 44, masih bersembunyi di gedung kedubes Korut di Kuala Lumpur.

Khalid mengatakan, pihaknya menyadari betul keberadaan dua tersangka ini.

Hingga kini, dia menuturkan, pihaknya masih berupaya meminta kerja sama kedutaan agar mau menyerahkan dua buronan tersebut kepada polisi.

"Kami tahu siapa saja [tersangka] yang ada di dalam kedutaan tersebut. Untuk kami, tidak masalah wajah siapa yang terekam dalam video di kedutaan itu," kata Khalid.

Malaysia juga tengah memburu sejumlah tersangka baru. Khalid mengatakan, di antara beberapa nama baru ini, muncul beberapa nama warga negara Korut, termasuk "orang penting" yang diduga memegang peran kunci dalam kasus ini.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER