Jakarta, CNN Indonesia -- Kolombia mulai menguburkan ratusan korban dari setidaknya 273 yang tewas akibat banjir dan tanah longsor sepanjang akhir pekan lalu.
Jasad-jasad itu sudah dibungkus kain putih dan dibaringkan di lantai kamar jenazah, sembari otoritas mempersiapkan vaksinasi agar tak ada penyakit menular yang tersebar.
"Tolong percepat pengiriman jenazah itu karena mereka sudah mulai membusuk," ujar Yadira Andrea Munoz, seorang ibu rumah tangga yang masih menunggu jasad dua saudaranya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, otoritas meminta keluarga bersabar karena masih ada beberapa prosedur kesehatan dan keselamatan yang harus dilakukan terlebih dulu.
"Kami tidak mau jasad ini dikirimkan dengan cara yang salah," ucap kepala institut ilmu forensik Kolombia, Carlos Eduardo Valdes, sebagaimana dikutip
Reuters.
Sementara itu, para petugas bersama anjing pelacak lainnya masih mencari korban lain yang kemungkinan masih terkubur di dalam longsoran tanah.
Warga di Mocoa juga masih berupaya menggali sisa-sisa reruntuhan dengan tangan sendiri meskipun mereka dalam keadaan kelaparan dan dehidrasi.
Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, mengatakan bahwa bencana ini merupakan akibat dari perubahan iklim. Ia mengatakan bahwa dalam satu malam, Mocoa diguyur sepertiga total hujan selama satu bulan biasanya.
Pemerintah pun akan memberikan US$64 ribu dana bantuan bagi keluarga korban tewas. Mereka juga akan menanggung semua biaya rumah sakit dan penguburan.