Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Suriah, Bashar al-Assad, mengatakan bahwa serangan rudal Amerika Serikat ke pangkalan udara di Homs pada Jumat (7/4) merupakan tindakan bodoh.
"Apa yang dilakukan Amerika adalah tindakan yang bodoh dan tak bertanggung jawab, yang hanya menunjukkan pemikiran pendek juga kebutaan politik dan militer terhadap kenyataan," demikian pernyataan resmi dari kantor Assad.
AS meluncurkan 59 rudal Tomahawk dari kapal Angkatan Laut mereka di Laut Mediterania sebagai respons atas dugaana penggunaan senjata kimia oleh pasukan Assad dalam serangan di daerah pemberontak di Kota Khan Sheikhun pada Selasa lalu.
Namun, pemerintah Suriah menampik tudingan tersebut. Menurut Suriah, serangan udara pasukan pemerintah saat itu menghantam salah satu gudang "teroris" yang ternyata berisi senjata kimia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui pernyataan ini, Assad menegaskan bahwa pasukannya justru akan melipatgandakan serangannya terhadap kelompok pemberontak setelah agresi AS ini.
"Agresi ini meningkatkan tekad Suriah untuk menyerang agen-agen teroris ini, untuk terus menghancurkan mereka, dan mempercepat laju upaya ini, di mana pun mereka di wilayah Suriah," tulis kantor Assad, sebagaimana dikutip
AFP.
Assad juga mengatakan, serangan AS yang menargetkan pangkalan udara dari sebuah negara berdaulat menunjukkan bahwa pergantian pemerintahan tak banyak mengubah arah kebijakan.
Serangan rudal ini memang dianggap sebagai simbol semakin meningkatnya keterlibatan AS di perang sipil Suriah yang sudah dimulai sejak 2011 lalu, ketika Presiden Barack Obama mengerahkan koalisi serangan udara.
Tindakan AS ini pun memicu kekhawatiran peningkatan risiko konfrontasi dengan Rusia dan Iran yang selama ini mendukung Assad.