Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara menyatakan siap berperang dengan Amerika Serikat setelah Washington mengerahkan pasukan serbunya ke Semenanjung Korea sebagai respons atas uji coba nuklir Pyongyang.
"Ini memperlihatkan kecerobohan AS untuk menginvasi Korea Utara sudah mencapai tahap serius. Korut siap untuk menanggapi model perang apa pun yang diinginkan oleh Amerika Serikat," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut, sebagaimana dikutip kantor berita
KCNA, Selasa (11/4).
Reuters melaporkan, AS mengumumkan rencana pengerahan pasukan serbu ini pada Sabtu lalu. Pasukan yang dibawa oleh kapal induk Carl Vinson ini akan berlayar dari Singapura.
Keputusan ini diumumkan berselang sehari setelah Presiden AS, Donald Trump, bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping. Dalam pertemuan tersebut, Trump dan pemimpin negara sekutu Korut itu sepakat bahwa situasi di Semenanjung Korea sudah tidak bisa diterima.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka merupakan rezim kejam yang kini menjadi rezim nuklir dan Presiden Xi dan Presiden Trump sepakat bahwa ini tidak bisa diterima, bahwa penghentian nuklir harus segera dilakukan," ujar penasihat keamanan Gedung Putih, H.R. McMaster, seperti dilansir
AFP, Minggu (9/4).
Selama ini, AS mengancam akan mengambil tindakan unilateral jika China tak dapat menahan ambisi program nuklir dari negara sekutu dekatnya itu.
Menanggapi segala ancaman AS ini, jubir Korut kembali berkata, "Kami akan mengambil reaksi tegas terhadap provokator untuk melindungi diri kami dari pasukan bersenjata."
Korut terus menjadi sorotan setelah pada Tahun Baru lalu, pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un, memerintahkan penguatan program rudal balistik antar benua (ICBM) negaranya.
Sepanjang tahun ini, Korut pun diduga sudah meluncurkan beberapa rudal, dua di antaranya mencapai perairan di dekat wilayah Jepang.