Penyelidikan Korupsi di Brasil Incar Sembilan Menteri

CNN Indonesia
Rabu, 12 Apr 2017 11:35 WIB
Setidaknya sembilan menteri kabinet Presiden Brasil Michel Temer akan diperiksa mengenai dugaan keterlibatan mereka dalam skandal suap skala besar.
Presiden Brasil Michel Temer terpilih menggantikan pendahulunya, Dilma Rousseff, yang dimakzulkan akibat skandal korupsi. (Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Skandal korupsi besar menerpa pemerintahan Presiden Brasil Michel Temer setelah setidaknya sembilan menteri dari sekitar 108 politikus akan diperiksa mengenai dugaan keterlibatan mereka dalam kasus penggelapan dan konspirasi suap skala besar.

Ratusan politikus tersebut diduga terlibat penggelapan dan suap perusahaan minyak negara Petrobras dan menyalurkan uang haram itu untuk mendanai partai politik besar dalam pemilu.

Penyelidikan korupsi yang dikenal dengan "Car Wash" ini kembali mencuat usai Mahkamah Agung mengesahkan penyelidikan pada 108 politikus termasuk para menteri, senator senior, lima mantan presiden, dan wali kota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dokumen MA menunjukan sembilan menteri yang terlibat termasuk kepala staf presiden, Eliseu Padilha, Menteri Luar Negeri Aloysio Nunes, dan Menteri Pertanuan Blairo Maggi. Sejumlah menteri lain dikabarkan telah mengundurkan diri usai kedapatan terlibat dalam skandal Car Wash ini.

Selain itu, 29 senator senior dan 40 anggota mejelis rendah Kongres juga terseret dalam penyelidikan yang telah berjalan tiga tahun ini.

Lima mantan presiden yakni Fernando Henrique Cardoso, Luiz Inácio Lula da Silva, Dilma Rousseff, Fernando Collor de Mello, dan Jose Sarney pun ikut tercantum namanya dalam penyelidikan ini.

Mantan Wali Kota Rio de Janeiro Eduardo Paes, dituding menerima suap 15 juta reasis atau setara dengan US$4,8 juta dalam skandal ini.

Tuduhan korupsi yang dilayangkan jaksa penuntut Rodrigo Janot tersbeut didasari sejumlah kesaksian yang diberikan setidaknya 77 mantan eksekutif perusahaan konstruksi besar Odebrecht.


Diberitakan AFP, Rabu (12/4), eks CEO Odebrecht, Marcelo Odebrecht, mengaku adanya praktik suap secara sistematik oleh sejumlah politikus seputar pembuatan undang-undang yang dapat memudahkan kontrak perusahaannya dengan Petrobas.

Uang gratifikasi ini diberikan secara langsung kepada para politikus tersebut atau disalurkan untuk mendanai kampanye partai.

Sejumlah eksekutif Odebrecht mengaku, perusahaannya memberi begitu banyak uang suap kepada politikus. Mereka bahkan mengatakan, Odebrecht mendirikan sebuah departemen perusahaan sendiri yang khusus mengelola uang suap ini.

Hingga kini, Presiden Temer belum berbicara banyak mengenai skandal korupsi tersebut. Dia hanya mengatakan, "tidak akan mengomentari investigasi yangs edang berlangsung."

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER