Jakarta, CNN Indonesia -- Berselang dua hari setelah bom bunuh diri meledak di salah satu gereja di Alexandria, Mesir, otoritas berhasil mengidentifikasi sang pelaku.
Kementerian Dalam Negeri menyatakan, pelaku yang meledakkan diri di depan Gereja Katedral St. Mark's pada Minggu (9/4) tersebut adalah Mahmoud Hassan Mubarak Abdullah.
Dalam pernyataan di akun Facebook resmi mereka, Rabu (12/4), Kemendagri Mesir mengunggah foto Abdullah yang disandingkan dengan potongan gambar CCTV di luar gereja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kemendagri Mesir, Abdullah merupakan warga Provinsi Suez dan pernah bekerja di salah satu perusahaan petroleum.
Abdullah memang sudah menjadi buronan. Ia memiliki hubungan dengan sel militan yang melakukan serangan bom bunuh diri di salah satu gereja Kristen Koptik di Kairo pada Desember lalu.
Sama seperti insiden di Kairo, serangan di Alexandria ini juga diklaim oleh ISIS. Melalui pernyataan dalam media propagandanya, ISIS langsung mengklaim dua serangan yang terjadi di Mesir di Hari Minggu tersebut.100
Serangan kedua terjadi di Gereja St. George di Kota Tanta. Jumlah korban tewas akibat dua serangan yang diklaim oleh ISIS ini mencapai 44 orang.