ISIS Unggah Video Pemenggalan 'Penyihir' di Sinai

CNN Indonesia
Rabu, 29 Mar 2017 06:26 WIB
Video pemenggalan dua orang pria paruh baya yang dituding ISIS melakukan praktik sihir tersebut diunggah melalui aplikasi Telegram.
ISIS kembali mengunggah video pemenggalan melalui aplikasi Telegram. (Dok. site)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS kembali mengunggah video yang menayangkan pemenggalan dua orang atas tuduhan melakukan praktik sihir. Video itu diunggah di aplikasi Telegram, Selasa (28/3) waktu setempat.

Dalam video itu terlihat sekelompok Hasbah atau polisi syariah ISIS di kawasan Semenanjung Sinai, Mesir. Mereka menggelandang dua orang berusia paruh baya, berbalut berbaju oranye, dari dalam van hitam menuju gurun pasir, dimana mereka kemudian dipenggal.

Setelahnya, seorang pria membacakan keputusan dari pengadilan syariah yang memvonis hukuman penggal bagi kedua orang tersebut karena telah melakukan praktik “kemurtadan, sihir, mengklaim kemampuan untuk memberitahu masa depan, dan memimpin orang-orang untuk politeisme.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


ISIS kerap menggunakan istilah penyihir dan bidat untuk merujuk kepada penganut tasawuf atau sufisme.

Semenanjung Sinai, yang berada di perbatasan Israel, Gaza dan Terusan Suez, sudah menjadi kawasan jajahan ISIS selama bertahun-tahun. Di kawasan ini, ISIS telah membantai ratusan tentara dan polisi sejak 2013. Namun kini, kelompok militan itu memperluas aksinya dengan menargetkan penduduk sipil.

Hal itu terlihat saat mereka meledakkan Gereja Kristen Koptik di Kairo, Desember lalu, yang menewaskan 28 orang.

Kemudian pada Februari, mereka mengancam penganut Kristen di Mesir, melalui video. Dalam waktu tiga minggu, mereka membunuh tujuh penganut Kristen, yang membuat lebih dari 200 keluarga Nasrani di utara Sinai memilih hijrah.


Mereka juga melakukan razia di acara perkumpulan sufi dan menangkap para anggotanya, yang kemudian dipaksa menandatangani surat untuk bertobat.

Selain itu mereka juga menghancurkan televisi dan antena satelit, merusak pemakaman yang dianggap tidak sesuai syariah Islam, serta meledakkan kuil-kuil Sufi.

Mengutip Reuters, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak militer ataupun Kementerian Dalam Negeri Mesir.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER