Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelidik Jerman menahan seorang tersangka terkait insiden ledakan yang mengincar bus tim sepak bola Borussia Dortmund pada Selasa (11/4) waktu setempat.
"Dua tersangka dari spektrum kelompok radikal menjadi fokus penyelidikan kami. Kedua apartemen tersangka juga sudah kami geledah. Salah satu dari dua tersangka juga sudah ditahan," tutur Juru bicara kantor kejaksaan federal, Frauke Koehler, Kamis (13/4).
Koehler mengatakan bahwa kepolisian juga tengah menyelidiki kemungkinan keterlibatan kelompok teroris dalam kasus ini, menyusul ditemukannya tiga surat kaleng di tempat kejadian.
Salah satu surat yang ditemukan mengklaim bahwa insiden merupakan balasan atas keterlibatan Jerman dalam memerangi ISIS di Suriah. Surat itu menuntut Jerman menarik pasukannya dari koalisi internasional di Suriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Latar belakang kelompok teroris tampaknya menjadi mungkin dalam kasus ini," ucap Koehler.
Media lokal menyebut, kedua terduga pelaku berasal dari Irak dan Jerman. Keduanya berusia 25 dan 28 tahun.
Menurut laporan seorang sumber kepolisian, salah satu dari mereka berada di dekat lokasi saat peristiwa terjadi.
Insiden pada Selasa malam ini terjadi menjelang pertandingan kandang Dortmund melawan Monaco. Pertandingan perempat final Liga Champion itu pun terpaksa ditunda.
Diberitakan
AFP, tiga ledakan yang diduga mengincar bus para pemain Dortmund ini meledak ketika tim hendak berangkat menuju Stadion Signal Iduna Park, Dortmund.
Salah seorang pemain bek belakang Dortmund, Marc Batra, dan seorang polisi terluka dalam insiden itu.
Batra dikabarkan terpaksa menjalani operasi pada pergelangan tangannya yang patah akibat peristiwa ini.