Putin Berniat Lucuti Paspor Warga Rusia Simpatisan ISIS

CNN Indonesia
Kamis, 13 Apr 2017 00:10 WIB
Rusia mempertimbangkan melucuti kepemilikan paspor warga negara naturalisasi, yang disinyalir punya keterlibatan dengan kelompok militan ISIS.
Putin sebut Rusia akan melucuti paspor warga negara yang dicurigai sebagai simpatisan ISIS. (REUTERS/Kirill Kudryavtsev/Pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia tengah mempertimbangkan untuk melucuti kepemilikan paspor warga negara naturalisasi, yang disinyalir punya keterlibatan dengan kelompok militan ISIS.

“Berdasarkan konstitusi Rusia, negara tidak bisa melucuti status kewarganegaraan penduduk,” kata Putin, dalam wawancara bersama media lokal, Rabu (12/4), dilaporkan AFP.

“Tapi, kita bisa membatalkan keputusan naturalisasi yang menjadi dasar memperoleh kewarganegaraan Rusia. Kami akan berkonsultasi dengan para pengacara, dan saya berpikir keputusan itu akan dibuat dalam waktu dekat,” papar Putin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pertimbangan itu mencuat terkait serangan mematikan di stasiun kereta bawah tanah Saint Petersburg, yang dilakukan warga negara Rusia kelahiran Kirgistan, negara pecahan Uni Soviet.

Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Namun, otoritas Rusia menduga para pelaku punya hubungan dengan jihadis Negara Islam.

Putin mengungkap nyaris 10 ribu orang dari negara eks-Soviet yang tergabung dalam Commonwealth of Independent States (CIS), memiliki pelatihan dan pengalaman perang di Suriah. Selain itu, data lain juga menyebut 5000 orang diantaranya merupakan warga negara Rusia, hasil naturalisasi dari Asia Tengah.


“Ancaman teror ini sangat besar dan nyata,” kata Putin. “Kami tahu itu dan kami akan melakukan segala cara untuk meminimalisasi hal tersebut.”

Jihadis Negara Islam, termasuk pejuang asing dari negara pecahan Soviet dan kawasan Kaukasus, kerap mengancam melakukan serangan ke Rusia, guna membalas dendam atas dukungan militer Rusia bagi Pemimpin Suriah Bashar al-Assad.

Pemimpin Dinas Keamanan Federal Rusia Alexander Bortnikov mengatakan, anggota inti ‘kelompok teroris’ di Rusia terbentuk dari warga negara eks-Soviet yang datang ke Kremlin berkedok pekerja migran.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER