Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang hakim perempuan Muslim kulit hitam Amerika Serikat ditemukan tewas di sungai Hudson, Manhattan, New York.
Jasad Sheila Abdus-Salaam, salah satu hakim di pengadilan tertinggi New York, ditemukan mengambang di permukaan sungai sekitar pukul 13.45 waktu setempat. Juru bicara kepolisian mengatakan, pihaknya langsung mengevakuasi jenazah dari sungai.
Dari penyelidikan awal, polisi tak menemukan trauma apapun pada tubuh perempuan berusia 65 tahun itu. Merek menolak berspekulasi mengenai penyebab kematiannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keluarganya telah mengidentifikasi jenazah dan penyebab kematian akan ditentukan dari hasil autopsi," ucap juru bicara kepolisian tersebut, Kamis (13/4).
Seorang sumber mengatakan, pihak keluarga tak kunjung menemukan Abdus-Salaam sejak dia dilaporkan hilang dari rumahnya di New York, pada Rabu (12/4).
Abdus-Salaam, warga asli Washington DC, merupakan perempuan Afrika Amerika pertama yang ditunjuk sebagai hakim pengadilan tertinggi negara oleh Gubernur Andrew Cuomo pada 2013.
Berdasarkan
Ensiklopedia Princeton tentang sejarah politik Amerika, Abdus-Salaam ialah wanita Muslim pertama yang ditunjuk menjadi hakim AS. Dia juga menjadi perempuan kulit hitam pertama yang ditunjuk oleh pengadilan tertinggi negara.
"Hakim Abdus-Salaam adalah seorang hakim yang mengerahkan hidupnya untuk memberi pelayanan publik yang adil bagi rakyat," tutur Cuomo dalam sebuah pernyataan.
"Sebagai perempuan Afrika Amerika pertama yang ditunjuk menjadi hakim pengadilan banding, dia adalah seorang perintis. Melalui tulisan-tulisannya, kebijaksanaannya, dan integritasnya yang tak tergoyahkan, dia telah memberikan warisan berharga yang akan kita rasakan dalam waktu yang lama," katanya, menambahkan.
Lulus dari Barnard College dan Sekolah Hukum Columbia, Abdus-Salaam memulai jejak karirnya di ranah hukum melalui East Brooklyn Legal Services. Dia juga pernah menjadi asisten jaksa agung negara bagian New York.
Abdus-Salaam juga sempat memegang sejumlah jabatan lain di lembaga peradilan usai terpilih menjadi hakim New York pada 1991.
"Ini merupakan kehilangan yang mendalam bagi kami. Kehangatan sesosok Abdus-Salaam dan gagasan briliannya terkait hukum sering menginspirasi kita semua yang mengenalnya," tutur kepala hakim Janet DiFiore, seperti diberitakan
The Guardian.