Eks Presiden Korsel Resmi Dituntut atas Tuduhan Suap

CNN Indonesia
Senin, 17 Apr 2017 16:20 WIB
Park dituding menerima suap sebesar US$6,16 juta dari Lotte Group dan Samsung Group dengan timbal balik pemberian sejumlah kemudahan.
Park dituding menerima suap sebesar US$6,16 juta dari Lotte Group dan Samsung Group dengan timbal balik pemberian sejumlah kemudahan. (Reuters/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jaksa Korea Selatan resmi menuntut mantan Presiden Park Geun-hye atas tuduhan penerimaan suap dalam skandal korupsi yang berbuntut pemakzulannya pada awal Maret kemarin.

Jaksa menuding Park bersekongkol dengan Choi Soon-sil, sahabatnya sendiri, untuk menekan sejumlah konglomerat Korsel supaya mengalirkan dana jutaan dolar kepada dua yayasan pribadi kerabatnya itu.

Diberitakan Reuters, Senin (17/4), Park dituding menerima suap sebesar US$6,16 juta dari Lotte Group dan Samsung Group dengan timbal balik pemberian sejumlah kemudahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain suap, Park dituduh melakukan sejumlah pelanggaran lain, seperti pembocoran rahasia negara dan penyalahgunaan kekuasaan dalam skandal tersebut.

Presiden perempuan pertama Korsel itu telah mendekam di pusat penahanan kota Seoul sejak hakim Pengadilan Pusat Distrik Seoul melayangkan surat penangkapan terhadap dirinya pada akhir Maret lalu.

Park ditahan untuk sementara waktu hingga maksimal 20 hari seiring dengan berjalannya penyelidikan jaksa atas keterlibatan sang mantan presiden dalam skandal tersebut.

Dia menjadi mantan pemimpin Korsel ketiga yang ditangkap atas kasus korupsi di negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia itu.

Sementara itu, Choi sebagai tokoh pusat dalam skandal ini, sudah lebih dulu ditahan atas dakwaan penyalahgunaan kekuasaan dan memanfaatkan kedekataannya dengan Park, sejak November lalu.

Selain Choi, skandal korupsi ini juga menjerat bos Samsung Group, Jay Y Lee, yang merupakan salah satu pendonor terbesar yayasan Choi.

Lee ditahan sebagai tersangka atas tuduhan penyuapan dan persekongkolan dengan pemerintah dalam upaya merger dua anak perusahaannya pada 2015 lalu.

Ia dikabarkan "menyumbangkan" dana sejumlah US$70 juta kepada yayasan Choi dengan harapan bisa memanfaatkan kedekatan sahabat presiden itu untuk memuluskan kepentingan perusahaannya.

Meski tak mengajukan surat penangkapan, Jaksa turut mendakwa pemimpin Lotte Group, Shin-Dong-bin, atas keterlibatannya dalam skandal korupsi ini.

Samsung Group dan Lotte Group berkeras menampik segala keterlibatan dalam kasus ini.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER