Prioritaskan Warga Lokal, Australia Perketat Visa Pekerja

CNN Indonesia
Selasa, 18 Apr 2017 23:44 WIB
PM Australia Malcolm Turnbull mengatakan akan menghapus visa pekerja sementara untuk warga asing dan menggantinya dengan program baru dengan syarat lebih ketat.
PM Malcolm Turnbull menyatakan akan memperketat aturan visa pekerja untuk mengutamakan warga lokal. (AAP/Paul Miller//via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Australia bakal menghapus visa pekerja sementara yang populer di kalangan warga asing dan menggantinya dengan program baru, mewajibkan keterampilan kerja dan kemampuan bahasa Inggris lebih baik.

Hal ini disampaikan Perdana Menteri Malcolm Turnbull yang tengah kesulitan menghadapi penilaian buruk di mata para pemilihnya.

Dia menampik kesan bahwa kebijakan visa ini adalah respons untuk partai-partai ekstrem kanan yang menuntut kebijakan lebih nasionalis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, melalui akun Facebook-nya, Turnbul mengatakan "reformasi kita akan berfokus pada satu hal sederhana: pekerjaan Australia dan nilai-nilai Australia."
Turnbull mengatakan kebijakan visa ini akan menarik lebih banyak pekerja terampil dan membuat lebih banyak warga Australia mendapatkan pekerjaan ketimbang pekerja asing murah.

"Kita adalah negara imigrasi, tapi faktanya tetap--pekerja Australia mesti diprioritaskan untuk pekerjaan Australia," ujarnya sebagaimana dikutip Reuters. "Kami tidak lagi memperbolehkan visa 457 dijadikan paspor untuk pekerjaan yang semestinya diberikan pada warga Australia.

Visa 457 ini diperkenalkan pada akhir 1990-an untuk menarik pengusaha profesional dan imigran terampil. Namun, seiring waktu berjalan, program ini dibuka untuk berbagai jenis pekerja lain.

Program ini tercoreng kontroversi karena diduga disalahgunakan perusahaan untuk mengimpor pekerja dengan biaya minim, alih-alih memenuhi kekurangan tenaga terampil.
"Kami mengakhiri visa kelas 457. Program ini sudah kehilangan kredibilitasnya," kata Turnbul dalam konferensi pers di Canberra.

Meski begitu, orang-orang yang kini sudah berada di Australia berkat program tersebut tidak akan terkena dampak.

Visa yang digunakan oleh sekitar 95.000 pekerja asing itu akan diganti dengan visa sementara dan daftar pekerjaan yang terkualifikasi untuk mendapatkan visa akan dikurangi.

Visa baru ini akan berlaku selama dua tahun dan visa kedua yang berlaku selama empat tahun mewajibkan pemegangnya untuk berbahasa Inggris lebih baik. Sejak 1901 hingga 1973, Australia membatasi imigrasi selain kulit putih di bawah kebijakan serupa.
Australian Industry Group (Ai Group), yang mewakili lebih dari 60 ribu perusahaan, mengatakan perubahan ini akan meningkatkan integritas program visa Australia.

"Program visa sementara itu sekarang mesti dipertimbangkan untuk diselesaikan tanpa adanya peninjauan ulang lebih jauh dan perubahan kebijakan yang disruptif," kata Pemimpin Ai Group, Innes Willox.

Sejumlah pakar mengatakan pemerintah harus berfokus dalam mendorong sistem pendidikan dan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan keterampilan Australia.

Di luar semua itu, partai oposisi tidak senang dengan perubahan yang diajukan. Pemimpin Partai Buruh Bill Shorten mengatakan "satu-satunya pekerjaan yang dipedulikan Malcolm Turnbull adalah pekerjaannya sendiri."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER