Jakarta, CNN Indonesia -- Sedikitnya puluhan orang terpaksa dievakuasi keluar gedung Konsulat Jenderal Perancis di New York, Amerika Serikat, setelah munculnya kabar mengenai ancaman bom pada Sabtu (22/4).
Konsul Jenderal Anne-Claire Legendre mengatakan, sebuah kendaraan mencurigakan tiba-tiba masuk ke kantornya, memaksa polisi untuk mensterilkan gedung tersebut yang terletak di kawasan Fifth Avenue dan persis disebrang Central Park sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Mengutip
AFP, setelah pemeriksaan berjalan selama 50 menit, polisi tak menemukan benda membahayakan apapun di dalam dan sekitar gedung. Menurut atase pers Amelie Geoffroy, situasi serta aktivitas di konsulat kembali normal setelahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ancaman bom ini datang menjelang pemilu Perancis yang akan berlangsung Minggu (23/4), waktu setempat. Gedung konsulat akan menjadi tempat pemungutan suara bagi ribuan warga Perancis yang berada di kota itu.
Kegiatan pemungutan suara dijadwalkan berlangsung sejak pagi hingga pukul 19.00 malam.
Ada 28.500 warga Perancis yang tinggal di New York, New Jersey, dan Connecticut yang terdaftar untuk memilih di gedung konsulat tersebut.
Perancis berada dalam status siaga keamanan setelah insiden teror yang menewaskan seorang polisi di Champs Elysees, Paris, terjadi pada Jumat (21/4). Insiden itu hanya berselang dua hari jelang pemilu.
Perancis kian memperketat pengamanan di sejumlah area publik, khususnya tempat pemungutan suara. Langkah serupa juga turut dilakukan di sejumlah kantor perwakilan pemerintah Perancis di beberapa negara seperti AS.
"Setelah serangan Champs Elysees, kepolisian New York diimbau untuk mewaspadai segala ancaman yang ada," kata Legendre.