Le Pen: Macron Lemah Lawan Terorisme Islamis

CNN Indonesia
Selasa, 25 Apr 2017 07:35 WIB
Kandidat ekstrem kanan presiden Perancis, Marine Le Pen, menyebut rival moderatnya, Emmanuel Macron, lemah di hadapan "terorisme Islamis."
Capres ekstrem kanan Perancis, Marine Le Pen, menyebut lawannya lemah dalam melawan terorisme Islamis. (REUTERS/Pascal Rossignol)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat ekstrem kanan presiden Perancis, Marine Le Pen, melontarkan serangan keras terhadap rivalnya, politikus moderat Emmanuel Macron, yang ia sebut lemah di hadapan "terorisme Islamis."

Hal ini disampaikan Senin waktu setempat (24/4), sehari setelah keduanya dinyatakan lolos ke putaran kedua pemilihan umum 7 Mei nanti. Hasil pemungutan suara putaran pertama, Macron unggul tipis di atas Le Pen dengan perolehan sekitar 24 persen.

"Saya turun langsung untuk menemui warga Perancis untuk menarik perhatian mereka terkait subjek yang penting, termasuk terorisme Islamis yang bisa kita bilang merupakan kelemahan Macron," kata Le Pen dikutip Reuters.
"Macron tidak punya proyek untuk melindungi warga Perancis di hadapan bahaya para Islamis," ujarnya.

Dia juga mengatakan putaran kedua melawan Macron Mei ini adalah referendum soal "globalisasi tak terkendali."

Sementara itu Presiden saat ini, Francois Hollande, mendesak warganya untuk memilih Macron ketimbang Le Pen.

Hollande menyebut keberhasilan Le Pen masuk ke putaran kedua sebagai sesuatu yang membahayakan bagi Perancis. Ia menilai program kebijakan yang ditawarkan Le Pen sarat stigmatisasi dan berpotensi memecah belah rakyat.
"Kehadiran kelompok ekstrem kanan di putaran kedua berisiko bagi negara," kata Hollande. "Yang dipertaruhkan adalah kesatuan Perancis, keanggotaan Perancis di Uni Eropa dan peran Perancis di dunia."

Pada putaran pertama Macron dan Le Pen masing-masing mendapatkan 23,75 persen dan 21,53 persen. Sedangkan dua kandidat lain yaitu Francois Fillon dan Jean-Luc Melenchon tersingkir dengan hanya meraih 19,91 persen dan 19,64 persen.

Dalam jajak pendapat terbaru, Macron yang disebut ramah bisnis diprediksi akan meraih 61 persen suara setelah Fillon dan Melenchon berjanji akan melimpahkan dukungan kepadanya demi menjegal Le Pen yang dikenal menentang Uni Eropa dan anti-imigran.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER