Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Georgia memberi izin pasangan suami istri untuk menamai putri mereka dengan nama belakang ‘Allah’. Sebelumnya, pemerintah tidak memberi izin karena kedua orang tua anak perempuan tersebut, tidak memiliki nama belakang ‘Allah’.
Serikat Kebebasan Sipil Amerika (ACLU) yang mengangkat gugatan itu, menyebut keputusan pemerintah itu, sebagai kemenangan atas kebebasan berekspresi.
Namun, di sisi lain, kelompok advokasi Muslim di Amerika Serikat mengkritik penggunaan nama yang berarti Tuhan tersebut. Mereka menyebutnya sebagai keputusan yang tidak sensitif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ZalyKha Graceful Lorraina Allah, yang sebentar lagi berusia 2 tahun, lahir di Atlanta, dari pasangan Elizabeth Handy dan Bilal Walk. Kedua orang tua ZalyKha harus menunggu selama satu tahun sebelum mendaftarkan nama pilihan bagi putri mereka itu ke catatan sipil.
Sebelumnya, Elizabeth dan Bilal tidak mendapatkan kesulitan mendapatkan akta kelahiran bagi dua anak mereka yang lain, yang juga punya nama belakang ‘Allah’. Namun, pejabat di Departemen Kesehatan Georgia menolak proses pencatatan akta kelahiran tersebut.
Bulan lalu, ACLU menggugat pemerintah atas pelarangan tersebut dan menuntut pemerintah mengizinkan penggunaan nama tersebut.
Sementara, hukum Georgia menyebut pejabat pemerintah punya kuasa menetapkan nama anak, sesuai yang dipilih orang tua, selama nama tersebut tidak provokatif ataupun ofensif.
Namun, pemerintah akhirnya melunak dan mengizinkan penggunaan nama tersebut.
Di sisi lain, Nihad Awad, Direktur nasional hubungan Islam-Amerika mengatakan, kendati banyak yang menggunakan nama turunan dari Allah -seperti Abdullah yang berarti pelayan Allah- menggunakan Allah sendiri sebagai nama, terlebih nama belakang, tidak bisa diterima secara budaya.
“Anda tidak bisa menggunakan hanya Allah, itu akan sangat tidak sopan,” ujar Awad, dilansir
Reuters.
Di sisi lain, ACLU tidak menyebutkan apakah pasangan yang menggunakan nama tersebut Muslim atau bukan.
Elizabeth dan Bilal, yang tidak mau berkomentar, diketahui tinggal bersama di Atlanta dan tengah menanti anak ke-empat.
“Hak orang tua memberi nama bagi anak mereka,” kata Andrea Young, Direktur Eksekutif ACLU Georgia. "Tidak ada yang mau hidup di dunia di mana pemerintah bisa mendikte nama apa yang akan Anda berikan bagi anak Anda.”