Jakarta, CNN Indonesia -- Vietnam memerintahkan hukuman mati bagi delapan pengedar narkotika yang menyelundupkan 300 kilo heroin ke China, Jumat (28/4).
Menurut surat kabar An Ninh Thu Do, yang dikutip
AFP, kartel tersebut dinyatakan bersalah menyelundurkan narkotika dan obat-obatan berbahaya melintasi perbatasan Vietnam-China, antara 2004 - 2015.
Pemimpin Kartel Dang Minh Chau dituduh mengepalai ‘geng kriminal berbahaya’ namun terbebas dari hukuman mati dan divonis penjara seumur hidup, karena punya anak yang masih kecil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Dang, dua anggota kartel lainnya juga dihukum seumur hidup.
“Dang Minh Chau akan dipenjara seumur hidup karena dia harus membesarkan anaknya yang baru berusia 36 bulan,” demikian laporan polisi, dikutip media setempat.
Sementara, dua orang anggota kartel lain, mendapat hukuman yang jauh lebih ringan. Mereka dipenjara antara 12 hingga 18 bulan, setelah mengikuti proses persidangan selama empat hari di Hanoi.
Vietnam merupakan salah satu negara di dunia yang punya hukuman terberat bagi pengedar narkoba.
Siapapun yang kedapatan memiliki herion sebesar 600 gram atau lebih dari 20 kilogram opium, bisa dijerat hukuman mati.
Negara beraliran komunis itu telah bersumpah memberantas aliran narkotika ke China. Namun tindakan tegas Vietnam tersandung permintaan narkoba yang tinggi, korupsi dan kawasan perbatasan yang panjang antara kedua negara.
Hukuman mati kerap diberlakukan bagi pengedar narkoba yang tertangkap dan Vietnam hingga kini menjadi negara dengan jumlah eksekusi paling tinggi di dunia, memurut Amnesty International.
Laporan yang dipublikasikan Kementrian Keamanan Publik Vietnam menyebut total 429 tahanan dieksekusi antara Agustus 2013 dan June 2016. Eksekusi tersebut dilakukan dengan cara suntik mati, menggantikan eksekusi oleh regu tembak.