Upaya Perdamaian, Turki dan Rusia Setujui Zona Aman Suriah

CNN Indonesia
Kamis, 04 Mei 2017 05:10 WIB
Rusia dan Turki menyepakati rencana pembangunan zona aman atau de eskalasi konflik di Suriah sebagai upaya gencatan senjata di negara tersebut.
Rusia dan Turki menyepakati rencana pembangunan zona aman atau de eskalasi konflik di Suriah sebagai upaya gencatan senjata di negara tersebut. (Foto: REUTERS/Kirill Kudryavtsev/Pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia dan Turki menyepakati rencana akan pembangunan empat 'zona aman' atau zona de-eskalasi konflik di Suriah. Upaya ini dilakukan untuk dapat membantu perdamaian dan gencatan senjata di negara tersebut.

Ungkapan itu disampaikan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Rabu (3/5), seperti dilansir dari AFP.

"Kami berdua sedang dalam memproses akan hal itu, menciptakan zona aman yang diharapkan dapat mengarah pada pengamanan dan gencatan senjata," ujar Putin dalam konferensi bersama Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, diketahui Putin dan Erdogan menggelar pertemuan di resort Sochi, di Laut Hitam, di mana Rusia menawarkan rencana pengaturan empat 'zona aman' di negara Suriah yang sedang berkonflik.

Proposal Rusia dalam versi bahasa Arab yang dilihat AFP mengajak adanya pembangunan 'zona de-eskalasi konflik' di empat titik, yakni di perbatasan di bagian provinsi Idlib, di pusat provinsi Homs, di selatan, dan seberang Eastern Ghouta dekat Damaskus.

Putin mengatakan proposal yang diajukan itu juga termasuk dalam hal pelarangan aktivitas darat serta udara.

Erdogan, tampak tak bereaksi banyak akan proposal yang diajukan Rusia, seolah menghindari pemaknaan lain ketika ia menyampaikan pendapat akan zona peredaan konflik di provinsi Idlib.

Upaya negosiasi

Proposal baru yang diajukan Rusia merupakan upaya terbaru dalam negosiasi perdamaian setelah pasukan militer mengubah arah konflik di bawah pimpinan Bashar al-Assad.

Rencana Rusia tersebut meneruskan apa yang juga disampaikan presiden AS Donald Trump yang mendorong adanya penetapan zona aman di Suriah. Putin pun berpendapat 'sejauh yang ia dapat sampaikan' pemimpin AS itu mendukung gagasan yang ia usung ketika mereka melakukan panggilan telpon pada Selasa lalu.

Perwakilan Rusia di perundingan Astana, Alexander Lavrentiev mengatakan inisiasi yang diusung negara tersebut ditujukan untuk 'membantu mengurangi level ketegangan konfrontasi antara oposisi angkatan bersenjata Suriah dan pemerintah."

Namun, persoalan negara mana bertanggungjawab terhadap zona aman tersebut masih dalam perdebatan, dan belum ada tanda-tanda rencana itu akan dilaksanakan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER