Suu Kyi Absen dalam Pertemuan AS-ASEAN Hari Ini

CNN Indonesia
Kamis, 04 Mei 2017 10:03 WIB
Penasihat negara Myanmar Aung San Suu Kyi tak hadir dalam pertemuan menlu AS-ASEAN di tengah kedekatan Yangon dengan Beijing dan masalah Rohingya.
Penasihat negara Myanmar Aung San Suu Kyi tak hadir dalam pertemuan menlu AS-ASEAN di tengah kedekatan Yangon dengan Beijing dan masalah Rohingya. (Foto: REUTERS/Carlo Allegri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penasihat Negara sekaligus pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, tak bisa memenuhi undangan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson dalam pertemuan tingkat menlu Amerika Serikat-ASEAN hari ini di Washington.

Dirjen kantor pemerintah Myanmar, Zaw Htay, mengatakan Suu Kyi yang juga merangkap sebagai menlu, tak akan hadir dalam pertemuan tersebut lantaran tengah berada di Belgia bertemu dengan kepala diplomatik Uni Eropa.

"Penasihat negara tak akan pergi ke AS karena sedang mengadakan pertemuan dengan Uni Eropa pada hari itu juga. Kami akan kirim pejabat senior lain dalam pertemuan itu," tutur Htay pada Rabu (4/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ztay menuturkan, Penasihat Keamanan Nasional Thaung Tun yang akan mewakili Myanmar dalam pertemuan itu.


Pertemuan Tillerson bersama para menlu ASEAN dikabarkan akan terfokus membahas isu perdagangan, masalah Laut China Selatan, dan sejumlah isu regional lainnya.

Pertemuan Washington dan negara ASEAN ini berlangsung di saat tanda-tanda sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Myanmar, mulai mendekat ke China menyusul kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump yang dianggap masih samar-samar.

Presiden Htin Kyaw pada April lalu menghabiskan enam hari di Beijing bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan menandatangani sejumlah kesepakatan. Salah satunya terkait pembangunan pipa minyak yang akan tersambung di seluruh Myanmar hingga barat daya China.

Suu Kyi pun direncanakan akan mengunjungi China untuk menandatangani proposal kerangka kerja sama ekonomi Beijing dan negara Eurasia yang digagas Presiden Xi, dikenal dengan One Belt One Road (OBOR) pada pertengahan Mei mendatang.

Di awal Suu Kyi menjabat sebagai pemimpin tertinggi pada 2016 silam, hubungan AS-Myanmar berada di puncak. Saat itu AS masih dipimpin oleh Presiden Barack Obama.

Suu Kyi sempat menemui Obama di Washington pada September lalu, tak lama setelah Obama setuju menarik sanksi AS terhadap Myanmar.


Namun, sejumlah diplomat Myanmar menganggap, kebijakan Gedung Putih di tangan Trump terhadap Myanmar sejauh ini tidak menentu.

Meski begitu, Sekretaris Permanen Kemenlu Myanmar, Kyaw Zeya, menegaskan mangkirnya Suu Kyi dalam pertemuan itu bukan menjadi indikator bahwa negaranya ingin menjauh dari AS.

Zeya mengatakan, Myanmar berkomitmen untuk terus menjaga hubungan baik dengan semua negara besar.

"Kami tidak menjalin hubungan dengan negara manapun dengan mengorbankan hubungan dengan negara lain," katanya seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, Menlu RI Retno LP Marsudi dijadwalkan akan hadir dalam pertemuan di Washington hari ini. 

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER