Pangkas Pajak dan Pensiun jadi Ikrar Presiden Baru Perancis

CNN Indonesia
Senin, 08 Mei 2017 17:58 WIB
Presiden Perancis terpilih Emmanuel Macron berkomitmen akan membawa negaranya menuju reformasi ekonomi setelah dia dinyatakan menang.
Emmanuel Macron, presiden terpilih Perancis, menjanjikan reformasi ekonomi melalui pemangkasan pajak dan pensiun. (REUTERS/Philippe Laurenson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Perancis terpilih Emmanuel Macron berkomitmen akan membawa negaranya menuju reformasi ekonomi setelah dirinya dinyatakan menang dalam pemilihan umum yang digelar pada Minggu (7/5). Macron mengalahkan Marine Le Pen, nasionalis kanan yang memberikan janji kampanye untuk keluar dari Uni Eropa.

Dalam satu dekade, Perancis memang menghadapi beberapa tantangan ekonomi usai krisis Eropa tahun 2008 menghantam. Seperti, angka pertumbuhan ekonomi yang cenderung stagnan, tingkat pengangguran yang tinggi, serta daya saing industri yang mengendur.

Emmanuel Macron merupakan mantan bankir investasi dan pernah bergabung dalam pemerintahan Presiden Francois Hollande. Kemudian, ia memilih hengkang dari pemerintahan setelah merasa frustasi terhadap reformasi ekonomi yang dilakukan Hollande yang dianggap terlalu lamban.
Dalam kampanyenya, Macron berjanji akan menyederhanakan sistem perpajakan dan pensiun, serta mengkaji kembali sejumlah peraturan yang dianggap menghambat inovasi industri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk program pensiun, Macron tidak memiliki rencana untuk menaikkan usia pensiun resmi menjadi 62 tahun. Ia ingin sistem pensiun di Perancis mengadaptasi sistem di Swedia, dimana pembayaran kontribusi hanya dilakukan pada saat mereka bekerja.

Ia juga berjanji tidak akan mengutak-atik peraturan waktu kerja 35 jam setiap minggu yang selama ini dianggap kontroversial. Sebaliknya, ia berencana untuk mengatasinya dengan memungkinkan perusahaan menegosiasikan kesepakatan internal dengan karyawan mereka soal jam kerja dan gaji.
Ia telah memberi isyarat bahwa dapat mempercepat reformasi perburuhannya melalui parlemen melalui perintah eksekutif. "Macron menjanjikan sebuah pendekatan tambahan yang kesuksesannya akan bergantung pada negosiasi dengan serikat pekerja," kata Gilles Moec, kepala ekonom Eropa di Bank of America Merrill Lynch dikutip dari Reuters, Senin (8/5).

Ia juga akan mendorong reformasi agenda dalam merespon globalisasi yang selama ini dianggap menggangu perekonomian Perancis. Tak cuma itu, ia berjanji memangkas pajak perusahaan dari 33 persen menjadi 22 persen. Ia juga ingin Perancis melakukan penghematan anggaran hingga 60 miliar euro dalam lima tahun ke depan.

Namun, menurut dia, kebijakan-kebijakan tersebut harus dilakukan secara perlahan, sehingga tidak memberikan efek kejutan bagi perekonomian Uni Eropa. "Saya mengerti strateginya, tetapi bukan itu yang akan memberikan hasil langsung, itu semua butuh waktu," pungkasnya.

TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER