Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Korea Utara menembakan rudal balistik sejauh 700 kilometer pada Minggu (14/5) pagi tadi, beberapa hari setelah pemimpin baru Korea Selatan menyatakan bersedia membuka kembali dialog dengan Pyongyang.
Dikutip dari
Reuters, militer Korea Selatan melaporkan rudal tersebut diluncurkan dari wilayah Kusong, yang terletak di sisi Barat Laut dari Pyongyang. Lokasi ini juga dilaporkan menjadi titik peluncuran rudal uji coba yang dilakukan rezim Kim Jong-un pada Februari lalu.
Pejabat militer Korea Selatan mencatat rudal Korea Utara diluncurkan pada pukul 05.27 pagi waktu Seoul, setelah sebelumnya pada Maret lalu negara tersebut gagal melakukan uji coba peluncuran rudalnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan melakukan perundingan dengan Amerika Serikat dan Jepang sebagai dua negara aliansi kami untuk menjaga keamanan negara," ujar juru bicara militer Korea Selatan, dikutip Minggu (14/5).
Diluncurkannya rudal Korea Utara tersebut, dilakukan setelah pada Rabu (10/5) lalu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menggelar rapat perdana dengan Dewan Keamanan Nasional sebagai reaksi atas upaya terakhir Korea Utara meluncurkan rudal uji coba yang gagal.
"Presiden Korea Selatan tetap membuka kesempatan berdialog dengan Korea Utara. Hal itu hanya bisa dilakukan jika Korea Utara memperbaiki sikapnya," kata Yoon Young-chan, staf Presiden Moon di bidang pemberitaan.
Sementara, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menilai aktivitas pengembangan rudal jarak jauh Korea Utara telah menciptakan ancaman bagi negaranya, karena dengan tegas melanggar resolusi PBB. Oleh karena itu, Abe menyatakan bakal semakin merapatkan negaranya ke Amerika Serikat dan mendukung Korea Selatan dalam konflik Semenanjung Korea.