Jakarta, CNN Indonesia -- Chelsea Manning dibebaskan dari penjara militer Amerika Serikat pada Rabu (17/5), tujuh tahun setelah mendekam dipenjara karena membocorkan rahasia negara ke WikiLeaks.
Menurut keterangan singkat Angkatan Darat AS yang dikutip
Reuters, perempuan berusia 29 tahun itu dilepaskan dari Barak Disiplin di Fort Leavenworth, Kansas, pada 2.00 waktu setempat.
Kasus pembocoran rahasia negara yang dilakukan Manning adalah salah satu yang terbesar sepanjang sejarah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manning menjadi sorotan dunia ketika dituduh melakukan spionase karena memberikan lebih dari 700 ribu dokumen, video, kabel diplomatik, dan informasi dari medan perang kepada WikiLeaks pada 2010.
Mantan prajurit yang lahir dengan nama Bradley Manning ini mengubah orientasi jenis kelaminnya tak lama setelah didakwa atas sejumlah tuduhan spionase.
Ia kemudian dijatuhi hukuman penjara selama 35 tahun pada Agustus 2013. Setelah beberapa tahun mendekam di balik jeruji besi penjara militer Fort Leavenworth di Kansas, Manning akan bebas pada 17 Mei mendatang.
Hukuman Manning diperingan oleh Presiden Barack Obama di akhir masa jabatannya, sebelum digantikan oleh Donald Trump.
Menanggapi pembebasan Manning ini, tak lama setelah pengumuman yang dibuat pemerintah Obama, WikiLeaks melansir pernyataan yang menyatakan berterima kasih kepada pihak-pihak yang terkait dengan pembebasan ini.
Sementara itu, pendiri WikiLeaks Julian Assange hingga kini masih berlindung di Kedutaan Besar Ekuador di Inggris. Warga negara Australia ini seharusnya diekstradisi ke Swedia untuk menjalani pengadilan atas tuduhan pemerkosaan pada 2010.
Namun, Assange menolak diekstradisi. Assange khawatir, jika ke Swedia, ia akan diekstradisi lagi ke AS, di mana aparat sudah membuka penyelidikan kriminal atas aktivitas WikiLeaks.
Selain Manning, Obama juga meringankan hukuman 209 tahanan dan mengampungi 64 orang lainnya. Salah satu yang diberi pengampunan adalah James Cartwright.
Pensiunan Korps Marinir ini dinyatakan bersalah pada Oktober lalu karena memberikan keterangan palsu kepada FBI dalam proses penyelidikan kasus kebocoran informasi rahasia.