China-Filipina Bahas Kemungkinan Pertukaran Tahanan Narkoba

CNN Indonesia
Kamis, 18 Mei 2017 03:28 WIB
China dan Filipina tengah menjajaki kemungkinan pertukaran tersangka pengedar narkoba agar dapat menjalani masa hukuman di negara masing-masing.
Ilustrasi. (Wikimedia Commons/Barnellbe)
Jakarta, CNN Indonesia -- China dan Filipina tengah menjajaki kemungkinan pertukaran tersangka pengedar narkoba agar dapat menjalani masa hukuman di negara masing-masing.

“Ada sejumlah diskusi mengenai transfer terpidana. Mereka sedang berupaya mencapai kesepakatan sehingga jika terpidana sudah dijatuhi hukuman, dapat ditransfer,” ujar Duta Besar Filipina untuk China, Jose Santiago Romana.

Romana mengatakan, kemungkinan ini sangat dapat diwujudkan karena di Filipina juga ada tahanan China. Sementara itu di China, ada 190 terpidana narkoba asal Filipina yang sedang mendekam di penjara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jadi masalah yang kami hadapi sekarang adalah membedakan jumlah warga Filipina yang ditahan karena penyelundupan narkoba dan karena membawa obat-obatan dengan jumlah melebihi ketentuan,” tutur Romana sebagaimana dikutip Inquirer.

Namun yang pasti, kata Romana, proses pertukaran ini akan dilaksanakan per-kasus, bukan secara besar-besaran sehingga dapat terkontrol.

Di Filipina sendiri kini sedang digencarkan kampanye besar-besaran untuk memberantas narkoba. Kampanye ini digaungkan oleh Rodrigo Duterte sejak resmi menjabat sebagai Presiden Filipina tahun lalu.

Sejak kampanye tersebut digalakkan, sekitar 5.500 terduga kasus narkoba tewas tanpa proses pengadilan yang jelas saat proses penyelidikan berlangsung.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER