Dicampakkan Trump, TPP Bisa Bangkit di APEC

CNN Indonesia
Kamis, 18 Mei 2017 01:40 WIB
Kemitraan Trans-Pasifik bisa kembali bangkit di konferensi APEC akhir pekan ini, setelah dicampakkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Ilustrasi APEC. (Reuters/Kim Kyung-Hoon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jepang dan negara-negara lain yang masih tergabung dalam Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) akhir pekan ini akan menentukan bagaimana cara membangkitkan kembali kesepakatan yang dicampakkan oleh Amerika Serikat itu.

Para menteri perdagangan akan berbicara di sela konferensi Kerja Sama Asia Pasifik (APEC) di Hanoi, Vietnam. Di sana, Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthize yang baru ditunjuk pun akan menjelaskan lebih banyak detail soal rencana Washington di bawah pemerintahan Donald Trump.

Ketidakpastian soal rencana Amerika itu menyusul keputusan Trump mencampakkan kesepakatan yang ia ibaratkan dengan "pemerkosaan" terhadap negaranya. Hal ini memicu kekhawatiran akan proteksionisme dan memperkuat kepemimpinan China di Asia.
Negara-negara tersisa yang disebut TPP-11 menerima banyak dukungan untuk tetap melangkah tanpa Amerika Serikat meski data terbaru menunjukkan nilai kerjasama di blok yang kini menjadi lebih kecil itu hanya tinggal seperempat dari total perdagangan jika diikuti 12 negara, termasuk Negeri Paman Sam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika terus melangkah maju, negara-negara anggota TPP bisa mendapatkan daya tawar yang lebih tinggi ketika berhubungan bilateral dengan Amerika Serikat.

Selain itu, hal tersebut juga bisa memangkas dominasi China yang terus meningkat. Beijing, yang bukan anggota TPP, mendukung kesepakatan perdagangan bebas yang lebih besar tapi kurang komprehensif untuk Asia.

"Kami akan melihat apakan menteri-menteri TPP akan menyatakan terus melangkah dengan mengganti pasal-pasal," kata Alan Bollard, direktur eksekutif Sekretariat APEC.
"Atau apakah mereka akan menyatakan optimistis terhadap prospek yang ada tapi butuh diskusi lebih jauh," ujarnya kepada Reuters di Hanoi, Rabu (17/5).

Sempat menunjukkan keraguan untuk bergerak tanpa Amerika Serikat, Jepang kini berada di barisan terdepan bersama Selandia Baru. Namun, Jepang telah menekankan pada akhirnya ingin membawa AS kembali ke TPP.

Pada Selasa, Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan Jepang ingin "membawa perdebatan ke arah yang lebih jelas."

Sementara itu, dukungan dari negara-negara anggota lainnya masih belum jelas.
Vietnam bisa jadi mendapatkan keuntungan terbesar dari TPP, jika Amerika Serikat masih ikut serta. Alasannya, Hanoi menerima tarif lebih rendah dan investasi lebih tinggi dari AS. Malaysia berada di posisi yang sama dan seorang pejabat di sana menyatakan berharap Amerika kembali ke TPP.

Menggerakan TPP bisa membantu posisi Jepang dalam menegosiasi kesepakatan bilateral dengan Amerika Serikat, kata Nguyen Xian Thanh dari Kampus Harvard Kennedy. Hal yang sama juga berlaku untuk Vietnam, ujarnya.

"Ini bagian dari permainan," kata dia pada Reuters. "Tidak ada yang mau terlihat putus asa dalam perjanjian bilateral."

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER