ISIS Klaim Bom Bunuh Diri di Stasiun Televisi Afghanistan

CNN Indonesia
Kamis, 18 Mei 2017 13:05 WIB
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di stasiun televisi RTA yang menewaskan sedikitnya enam orang serta melukai 24 lainnya.
ISIS mengklaim serangan bom bunuh diri di stasiun televisi RTA di Jalalabad, Afghanistan. (REUTERS/Mohammad Ismail)
Jakarta, CNN Indonesia -- ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri terhadap sebuah stasiun televisi Afghanistan yang menewaskan sedikitnya enam orang serta melukai 24 lainnya.

Serangan yang terjadi di bagian timur kota Jalalabad, Rabu (17/5) itu merupakan peristiwa terbaru dalam serangkaian serangan terhadap jurnalis dan media Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir. Serangan tersebut muncul lebih dari satu minggu setelah pernyataan bahwa pemimpin ISIS di Afghanistan tewas terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS.

ISIS mendirikan benteng di provinsi Nangarhar, dekat perbatasan dengan Pakistan, di mana mereka kerap melakukan perlawanan terhadap Taliban dan pasukan pemerintah Afghanistan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Reuters, Gubernur Provinsi Gulab Mangal mengatakan terdapat empat pelaku penyerangan di stasiun televisi RTA. Salah seorang pelaku meledakkan bom bunuh diri di pintu masuk.


Saat serangan itu meluas, tembakan senjata berat dapat didengar di sekitar gedung RTA, yang dekat dengan kawasan kantor gubernur.

"Petempur ISIS saat ini melakukan serangan di dalam gedung penyiaran negara di kota Jalalabad," kata kantor berita AMAQ dalam sebuah pernyataan pada layanan pesan singkat Telegram.

Tiga lainnya tewas saat baku tembak dengan pasukan keamanan.

"Di antara korban tewas adalah empat karyawan RTA, termasuk seorang sopir, seorang penjaga, dan dua orang tenaga teknis, serta dua polisi," menurut Mangal.

"Tujuh belas warga sipil dan tujuh anggota pasukan keamanan terluka," tambahnya.


Komite Keamanan Wartawan Afghanistan mengecam serangan tersebut dan mengatakan peristiwa itu adalah pelanggaran aturan perang yang melindungi media sebagai warga sipil.

Pemimpin kelompok ISIS di Afghanistan, Abdul Hassib, dilaporkan tewas dalam operasi serangan pasukan gabungan AS dan pemerintah Afghanistan di Nangarhar, akhir April.

ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan tingkat tinggi di Kabul, termasuk sebuah serangan, Maret lalu, yang menyasar rumah sakit militer terbesar di Afghanistan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER