Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Australia tengah mempertimbangkan untuk menjatuhkan tuntutan kepada kepala keuangan Vatikan, George Pell, atas tuduhan pelecehan seksual di masa lalu setelah menerima rujukan akhir dari jaksa penuntut.
Pell merupakan pastor Katolik paling senior di Australia. Dia pernah diwawancarai oleh sejumlah detektif di Roma pada Oktober lalu atas dugaan serangan yang ia bantah secara tegas itu.
Tudingan ini mencuat setelah dua pria, kini berusia 40 tahun, mengaku pernah diraba-raba oleh Pell di sebuah kolam renang di Ballarat, Australia--kampung halaman sang pastor--sekitar musim panas 1978-1979.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjelasan singkat dari kepolisian mengenai laporan penyerangan tersebut diserahkan pada Direktur Penuntutan Umum di awal tahun ini. Jaksa kemudian akan menilai apakah bukti awal sudah cukup untuk mengajukan tuntutan.
Kini, saran dari jaksa telah diserahkan kembali kepada polisi untuk ditindaklanjuti.
"Kepolisian Victoria dapat memastikan telah menerima saran dari Direktur Jaksa Penuntut Umum terkait penyelidikan tuduhan penyerangan seksual historis," bunyi pernyataan kepolisian pada Rabu (17/5).
"Detektif dari Satuan Tugas Sano akan mempertimbangkan saran jaksa penuntut tersebut. Akan ada keputusan dari kepolisian Victoria apakah tuntutan akan diajukan."
Pell pernah menjadi pendeta di Keuskupan Ballarat sebelum menjadi Uskup Agung Melbourne. Pada 2014, dia ditunjuk langsung oleh Paus Fransiskus menjadi Uskup Agung Sydney dengan harapan bisa membuat manajemen keuangan gereja lebih transparan.
Awal pekan ini, sebuah buku berjudul
Cardinal: The Rise and Fall of George Pell terbit dengan rincian terbaru mengenai skandal yang menerpa Pell.
Buku itu juga dikabarkan memberi sejumlah informasi baru mengenai klaim hal-hal terselubung yang selama ini tersembunyi dalam Gereja Katolik.
Pell secara berulang membantah tudingan terhadap dirinya tersebut. Dia menuduh skandal ini merupakan persekongkolan untuk melawannya, menyebut buku tersebut sebagai "pembunuhan karakter."
"Setiap tuduhan kekerasan dan penutup terhadapnya [Pell] adalah tidak benar adanya," bunyi pernyataan kantornya dari Roma pada awal pekan ini, seperti dikutip
AFP.