Trump Perpanjang Keringanan Sanksi Nuklir Iran

CNN Indonesia
Kamis, 18 Mei 2017 18:01 WIB
Meski sempat menyatakan akan menghentikan kesepakatan nuklir Iran, Presiden Trump kini justru memutuskan untuk memperpanjang keringanan untuk negara tersebut.
Ilustrasi. Pemerintah AS melanjutkan kesepakatan meringankan sanksi atas ambisi nuklir Iran. (REUTERS/Mike Segar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperpanjang keringanan sanksi Iran yang diserukan pada perjanjian nuklir internasional 2015. Keputusan diambil meski ia juga menjatuhkan hukuman untuk individu/perusahaan asal Iran dan China yang mendukung program peluru kendali balistik negara tersebut.

Diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keuangan AS, aksi ganda itu tampaknya diambil untuk memberi sinyal keras kepada Iran walaupun Trump nyatanya melanjutkan perjanjian yang dibuat di masa pemerintahan Barack Obama. Di bawah kesepakatan itu, Iran sepakat membatasi program nuklirnya untuk mendapat keringanan sanksi.

Saat masih berkampanye sebagai calon presiden, Trump kerap mengkritisi perjanjian tersebut, menyatakan akan "menghentikan kesepakatan pembawa bencana dengan Iran." Namun aksi terbaru ini menunjukkan, setidaknya untuk saat ini, dia berniat untuk mempertahankannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Amerika Serikat terus mengecualikan sanksi sebagaimana diperlukan untuk lanjut mengimplementasikan komitmen AS mengangkat sanksi di Rencana Langkah Komprehensif Gabungan," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri yang dikutip Reuters, Kamis (18/5), merujuk pada nama resmi kesepakatan tersebut.

Negeri Paman Sam menyebut Iran sebagai "negara sponsor terorisme." AS juga menyatakan dukungan Teheran untuk Presiden Suriah Bashar Al-Assad dalam perang saudara, pemberontak Houthi di perang saudara Yaman dan partai serta milisi Syiah Hizbullah di Libanon, berkontribusi pada ketidakstabilan Timur Tengah.

Secara terpisah, Kementerian Keuangan menyatakan telah menjatuhkan sanksi untuk dua pejabat pertahanan senior Iran, perusahaan Iran, seorang warga China dan tiga perusahaan China karena mendukung program rudal Balistik Teheran.

Keputusan itu sekaligus memblokir semua aset yang mungkin mereka miliki di Amerika Serikat dan melarang warga Amerika, juga non-Amerika, untuk berbisnis dengan mereka. Jika tidak, maka AS akan memasukkan orang-orang yang terbukti berhubungan usaha ke dalam daftar hitam.

Keputusan ini menjadi langkah besar di awal masa pemerintahan Trump, yang telah menyatakan bakal meninjau ulang kebijakan dalam berhubungan dengan Iran.

Iran menggelar pemilihan presiden pada Jumat ini. Hassan Rouhani, petahana sekaligus ulama pragmatis yang menandatangani kesepakatan nuklir tersebut, bakal bertarung melawan penantang konservatif dan mencoba meyakinkan pemilih bahwa dirinya bisa memberikan kemajuan ekonomi.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER