Jakarta, CNN Indonesia -- Dua armada Sukhoi China mengintersepsi satu pesawat pendeteksi radiasi milik Amerika Serikat saat sedang melintas di atas Laut China Timur.
Juru bicara Angkatan Udara Amerika Serikat, Lori Hodge, mengatakan bahwa intersepsi ini sangat tidak profesional karena saat itu, pesawat AS itu sebenarnya terbang di jalur udara internasional.
Selain itu, manuver yang dilakukan oleh pilot China tersebut juga dianggap berbahaya. Jarak dan kecepatan dua pesawat China itu pun disebut dapat membahayakan keselamatan awak militer AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Masalah ini sudah dibicarakan dengan China melalui jalur diplomatik dan militer yang layak,” ujar Hodge, sebagaimana dikutip
Reuters, Jumat (19/5).
Hodge kemudian menegaskan bahwa pesawat WC-135 milik AS itu hanya sedang menjalankan misi rutin dan bekerja sesuai dengan hukum internasional.
Namun, Kementerian Pertahanan China mengatakan, keterangan dari Hodge itu tidak sesuai dengan kenyataan. Menurut China, pesawat AS itu sedang melakukan kegiatan berkaitan dengan pengintaian di Laut Kuning.
Kemenhan China pun menekankan bahwa intersepsi yang dilakukan oleh negaranya sudah sesuai dengan aturan. Menurut mereka, situasi seperti ini sudah beberapa kali terjadi karena sikap AS.
“Kami harap pihak AS menghentikan aktivitas yang berkaitan dengan pengintaian untuk mencegah terulangnya insiden seperti ini,” tulis Kemenhan China.