Puluhan Polisi Afghanistan Tewas Bentrok dengan Taliban

CNN Indonesia
Senin, 22 Mei 2017 12:19 WIB
Setidaknya 20 polisi tewas dan 10 lainnya luka-luka setelah bentrok dan diserang oleh kelompok Taliban di Provinsi Zabul, Afghanistan bagian selatan.
Sekitar 20 polisi tewas dan 10 lainnya luka-luka setelah bentrok dan diserang oleh kelompok Taliban di Provinsi Zabul, Afghanistan bagian selatan. (Foto: REUTERS/Parwiz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya 20 polisi dilaporkan tewas dalam serangan kelompok Taliban di Provinsi Zabul, Afghanistan bagian selatan, pada Minggu (21/5). Insiden itu terjadi saat pasukan keamanan berupaya mengusir pemberontak di sejumlah distrik di wilayah itu.

Gubernur Provinsi Zabul, Bismullah Afghanmal, mengatakan bentrokan terus berlanjut di wilayahnya. Puluhan polisi diserang di distrik Shah Joi dan kelompok Taliban juga terus menyerang polisi di daerah lain seperti Chino dan Ghulam Rabat.

"Laporan yang kami miliki saat ini menunjukkan sekitar 20 polisi tewas dan 10 lainnya luka-luka. Jumlah tersebut mungkin meningkat," kata Afghanmal, Senin (22/5), seperti dikutip Reuters.
Puluhan anggota Taliban--yang telah memberontak selama 16 tahun--juga dilaporkan tewas dalam bentrokan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Afghanmal, Gul Islam Seyal, mengatakan bala bantuan segera dikirim ke daerah tersebut.

Sementara itu, bentrokan juga pecah di distrik Dai Chopan, Zabul, namun jumlah korban belum diketahui hingga saat ini.

Di Ghazni, kelompok Taliban meluncurkan tiga serangan terpisah pada Jumat (19/5), mengendarai kendaraan militer Humvee yang berisi bahan peledak ke arah kompleks gubernur.
Taliban juga mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan pada Sabtu (20/5) di sebuah bank di Provinsi Paktia. Setidaknya enam orang tewas dalam insiden itu, termasuk para pelaku penyerangan.

Secara terpisah, kementerian dalam negeri mengatakan, seorang pekerja kemanusian asal Jerman dan seorang pasukan keamanan Afghanistan tewas, serta seorang warga Finlandia diculik di Kabul pada Sabtu pekan lalu.

Menurut juru bicara Kemendagri, Najib Danish, ketiganya dilaporkan bekerja untuk sebuah kelompok bantuan kemanusian asal Swedia, Operation Mercy.

Peristiwa itu dikabarkan terjadi sekitar pukul 11.30 waktu setempat. Hingga kini aparat belum bisa mengonfirmasi pelaku kejahatan ini.
Otoritas berwenang, tutur Danish, tengah melakukan invetigasi mengenai insiden ini.

Kementerian Luar Negeri Finlandia mengonfirmasi bahwa seorang warganya telah diculik di Afghanistan tanpa menjelaskan secara detail peristiwa tersebut.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Jerman belum memberi komentar seputar masalah itu.

Penyanderaan dengan tuntutan tebusan memang kerap terjadi di Afghanistan oleh kelompok militan di sana, termasuk Taliban. Warga asing kerap menjadi terget penculikan oleh para kelompok militan tersebut supaya bisa semakin menekan pemerintah untuk mengabulkan tuntutan mereka.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER