Jakarta, CNN Indonesia -- Enam pegawai Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul, Afghanistan, dipecat setelah kedapatan memiliki serta menggunakan narkotik.
Pemecatan dilakukan setelah pihak kedutaan melakukan pemeriksaan dan mendapati sejumlah stafnya terlihat kebingunan di saat jam kerja.
"Kami membenarkan pemecatan enam pegawai ini. Seluruhnya merupakan pegawai kontrak kedutaan," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri AS, Jumat (30/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak ada pegawai tetap Kemenlu AS dalam insiden pemecatan itu."
Diberitakan
AFP, hinga kini belum jelas jenis narkotik apa yang dimiliki dan digunakan keenam pegawai itu.
Insiden ini menjadi aib yang mencoreng wajah Washington setelah menghabiskan miliaran dolar untuk kampanye anti-narkotik di negara itu selama bertahun-tahun.
Berdasarkan catatan, selama hampir 15 tahun terakhir pemerintah AS telah menggelontorkan dana memberantas narkotik di Afghanistan. Meski begitu, negara di antara Asia Selatan dan Asia Tengah itu masih menjadi produsen opium terbesar di dunia.
Tahun lalu, budidaya opium bahkan melonjak 10 persen dari tahun sebelumnya karena peningkatan panen, meruntuhkan upaya pemberantasan narkotik yang telah dilakukan komunitas internasional.
Kenaikan budidaya opium ini pun turut memangkas jumlah bantuan internasional dari PBB bagi Afghanistan untuk memerangi obat-obatan terlarang di negara itu.