Jakarta, CNN Indonesia -- Para demonstran berkumpul di seluruh penjuru Brasil, Minggu (21/5), untuk meminta pengunduran diri atau penggulingan Presiden Michel Temer yang diduga terjerat dalam skandal korupsi luas sehingga menghambat upaya ringkih pemerintah dalam mengakhiri resesi.
Demonstrasi terjadi di sejumlah kota termasuk Sao Paulo dan Rio de Janeiro, di mana ratusan demonstran berpawai di pesisir pantai, bersorak dan melambaikan spanduk bertulis "Temer Out!"
Protes ini dapat dikatakan relatif kecil jika dibandingkan aksi pawai besar-besaran beberapa tahun belakangan seiring masalah keuangan yang melanda negara terbesar Amerika Latin ini. Aksi terbesar di antaranya demonstrasi 2016 lalu yang mendorong pemakzulan Dilma Rouseff, tokoh sayap kiri pendahulu Temer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Brasil terkejut oleh rekaman yang diungkap pekan lalu. Rekaman itu diduga menunjukkan Temer telah membiarkan aliran dana ilegal untuk anggota dewan yang dipenjara karena kasus korupsi. Kasus itu sendiri telah menjerat puluhan politisi dan eksekutif dalam tiga tahun terakhir.
Sabtu malam, Asosiasi Bar Brasil yang dikenal sebagai OAB menyatakan akan ikut mengajukan mosi pemakzulan terhadap Temer di Kongres. Asosiasi berpendapat, jika rekaman itu akurat maka presiden telah terbukti lalai dalam proses penegakan hukum.
"Hal ini bisa terus merugikan Brasil dalam hal stabilitas dan reformasi yang dibutuhkan untuk mendorong investasi dan pertumbuhan," kata Carlos Melo, ilmuwan senior di Insper, sekolah bisnis Sao Paulo.
Ia juga menyoroti soal penjualan aset dan mata uang besar-besaran pekan lalu.
"Kepercayaan diri datang dengan ekspektasi akan perkembangan," kata dia. "Ekspektasi itu menghilang dengan cepat karena Temer setidaknya tampak sudah tidak bisa mengatasi skandal tersebut."
Temer, pada Minggu, mencoba untuk meyakinkan kembali warga Brasil dengan bantahan keras atas semua tudingan kejahatan yang dtudingkan kepadanya.
Alih-alih, ia menuding Joesley Batista, kepala perusahaan raksasa pembungkus daging JBS SA, telah memanipulasi rekaman percakapan dengan Temer. Hal tersebut penting dalam upaya menyepakati pembelaan di antara jaksa dan eksekutif JBS terkait aliran dana ilegal kepada politisi termasuk presiden dan dua pendahulunya.
Namun, ternyata sedikit warga Brasil yang bisa yakin kembali. Pada Sabtu, seorang sekutu politik Temer menyatakan tidak akan lagi mendukung pemerintahan konservatifnya, dan seorang lain menyatakan setidaknya akan mempertimbangkan untuk melakukan hal sama.