Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris Theresa May mengecam serangan teror mematikan di lokasi konser Ariana Grande di Manchester, Selasa (23/5).
"Kami sedang bekerja untuk mengetahui detail utuh dari peristiwa yang sedang ditangani polisi sebagai serangan teror mengerikan," kata May dalam pernyataan yang dikutip
AFP.
Manchester Arena, venue dalam ruangan terbesar di Eropa, dibuka pada 1995 dan bisa menampung 21 ribu orang. Tempat ini adalah lokasi konser dan olah raga yang populer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian Inggris menyatakan setidaknya 19 tewas dan 50 lainnya terluka dalam ledakan di konser yang dilaksanakan di lokasi tersebut.
Dua orang sumber di pemerintahan Amerika Serikat mengatakan ada sejumlah tanda-tanda awal yang mengarah pada keterlibatan pelaku bom bunuh diri dalam peristiwa tersebut.
Sementara itu, polisi Inggris melakukan peledakan terkendali di dekat lokasi untuk mencegah ledakan susulan.
Diberitakan
Reuters, ternyata benda mencurigakan yang diledakan itu hanya baju-baju bekas, bukan bahan peledak seperti yang dicurigai.
Penyanyi Ariana Grande dilaporkan dalam keadaan baik-baik saja menyusul insiden tersebut.
Seorang juru bicara label rekaman Ariana Grande menyatakan sang penyanyi dalam keadaan "oke."