Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas New York memperketat penjagaan di lokasi-lokasi penting, usai ledakan mematikan yang mengguncang di konser Ariana Grande, di Manchester, Inggris. Padahal, pihak berwajib menyebut, tidak ada indikasi ancaman yang menargetkan Amerika Serikat.
Meskipun demikian, New York tetap waspada.
Hal itu dikonfirmasi Gubernur New York, Andrew Cuomo yang menyebut bahwa dia memerintahkan patroli dan penjagaan di ‘lokasi sensitif’, termasuk bandara dan jalur kereta bawah tanah, menyusul serangan yang terjadi di konser bintang pop AS, Ariana Grande.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Serangan ini jelas-jelas merupakan aksi teror, menargetkan konser yang didatangi ribuan kaum muda dan remaja. Ini adalah tindakan mengerikan dan menodai nilai universal kemanusiaan,” kata Cuomo dalam sebuah pernyataan.
“Serangan kepada satu kota adalah serangan bagi semua dan New York berdiri dalam solidaritas bersama seluruh warga Inggris dan teman kami di seluruh dunia, melawan kekuatan kebencian dan teror,” tambahnya.
Melansir
AFP, Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan sedang mencari informasi dan siap membantu rekan mereka di Inggris.
"Pada saat ini, kami tidak memiliki informasi untuk menunjukkan ancaman kredibel tertentu yang melibatkan venue konser di Amerika Serikat," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Namun, akan ada peningkatan keamanan di sekitar tempat umum dan berbagai acara karena pemerintah melakukan pencegahan tambahan," katanya.
Polisi mengatakan setidaknya 19 orang tewas dan sekitar 50 lainnya terluka dalam serangan tersebut, usai Grande meninggalkan panggung.
Ini adalah serangan paling mematikan di Inggris sejak tahun 2005.