Korban Ledakan Konser Ariana Grande Bertambah, Termasuk Anak

CNN Indonesia
Selasa, 23 Mei 2017 14:01 WIB
Kepolisian Manchester melaporkan korban tewas dalam insiden di konser Ariana Grande bertambah menjadi 22 orang sementara 59 lain terluka, termasuk anak-anak.
Kepolisian Manchester melaporkan korban tewas dalam insiden di konser Ariana Grande bertambah menjadi 22 orang sementara 59 lain terluka, termasuk anak-anak. (Foto: REUTERS/Andrew Yates)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian melaporkan, korban tewas ledakan di Manchester Arena pada Senin (22/5) malam bertambah menjadi 22 orang, termasuk anak-anak. Bom tersebut meledak sesaat setelah konser pelantun pop asal Amerika Serikat, Ariana Grande, selesai.

"Ini menjadi insiden paling mengerikan yang menerpa Manchester. Banyak orang kehilangan sanak keluarga dan temannya yang tengah menikmati konser di Manchester Arena. Doa kami bersama ke-22 korban yang kini dikabarkan telah meninggal," ucap Kepala Kepolisian Manchester Ian Hopkins, Selasa (23/5).

Ian menuturkan, sekitar 59 orang lainnya terluka akibat kejadian itu dan kini telah dirujuk ke delapan rumah sakit di kota tersebut. Walaupun begitu, belum ada rilis dari pihak berwenang mengenai identifikasi identitas para korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sementara itu, sekitar 21 ribu penonton mermenuhi gedung konser pada Senin malam, kebanyakan dari mereka merupakan anak-anak dan remaja.

Hingga kini, kepolisian menganggap kejadian itu sebagai insiden teroris.

Ian mengatakan, aparatnya hingga kini masih menyelidiki insiden yang terjadi sekitar 22.30 malam waktu setempat tersebut. Sekitar 400 aparat keamanan dikerahkan dalam operasi pengamanan dan penyelidikan sejak Senin malam.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Namun, sejumlah pendukung ISIS memuji serangan di Manchester itu, mengklaim bahwa kejadian itu merupakan serangan balasan atas keterlibatan pasukan Inggris di Suriah dan Irak.


Berdasarkan penyelidikan awal, polisi meyakini aksi yang diduga disebabkan oleh bom bunuh diri ini merupakan aksi lone wolf atau serangan teror yang dilakukan sendirian.

"Prioritas kami adalah menetapkan apakah pelaku melakukan ini sendirian atau terlibat suatu jaringan/kelompok. Pada tahap ini, kami menganggap serangan kemarin malam dilakukan oleh seorang laki-laki," kata Hopkins.

"Saya bisa mengonfirmasi bahwa pelaku tewas di tempat kejadian. Kami yakin pelaku meledakkan bahan peledak yang ia bawa dan menyebabkan kekejaman ini," ucapnya menambahkan seperti dikutip Reuters.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER