Korban Bom Mobil ISIS di Baghdad Bertambah Jadi 27 Orang

CNN Indonesia
Selasa, 30 Mei 2017 21:52 WIB
Korban tewas bom ganda yang diledakkan ISIS di depan sebuah toko es krim di Baghdad, Irak, bertambah menjadi 27 orang dan 115 lainnya terluka.
Bom mobil ganda di Baghdad menewaskan 27 orang dan melukai 115 lainnya. (REUTERS/Khalid al-Mousily)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korban bom ganda yang diledakkan ISIS di depan sebuah toko es krim di Baghdad, Irak, bertambah. Otoritas setempat menyebutkan setidaknya 27 orang tewas dan 115 lainnya luka-luka.

Bom yang paling mematikan, dilaporkan Reuters, merupakan bom bunuh diri yang memicu peledak dalam sebuah mobil. Ledakan itu langsung menewaskan 16 orang dan melukai 75 lainnya.

Insiden ini terjadi beberapa hari setelah bulan Ramadan tiba, di mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada bulan Ramadan, warga Irak biasanya berkumpul di toko-toko untuk bersosialisasi setelah berbuka puasa. Saat serangan ini terjadi pun, banyak warga sedang berkumpul di sekitar kedai es krim tersebut.

Media propaganda ISIS menyebut serangan itu sengaja “menargetkan umat Syiah”


Sementara serangan kedua merupakan sebuah bom mobil yang meledak dekat kantor pensiunan, tidak jauh dari salah satu jembatan utama di atas Sungai Tigris, menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai 41 lainnya.

Serangan di Baghdad itu terjadi menyusul gempuran pasukan keamanan Irak untuk merembut kembali wilayah yang dikuasai ISIS di Mosul, yang merupakan benteng terpopuler bagi kelompok jihadis tersebut.

Selama tujuh bulan, pasukan Irak tanpa henti menggempur Mosul guna menghalau ISIS dan mereka telah berhasil merebut kembali wilayah timur dan sebagian besar kawasan barat.

Tiga kota tetangga di dekat Mosul, Al-Shifaa, Al-Saha dan Al-Zinjili, kini menjadi target serangan besar pasukan Irak. Mereka telah meluncurkan serangan sejak pekan lalu.

Pejabat militer Irak mengatakan pasukan keamanan sengaja memperlambat laju penyerangan di Al-Shifaa, guna melindungi bangunan bersejarah serta fasilitas umum.

“Masalahnya terdapat empat sampai lima rumah sakit di kawasan tersebut,” kata Brigadir Jenderal Shakir Kadhim Mohsen kepada AFP. Dia menambahkan pasukan “menggunakan lebih banyak waktu melindungi fasilitas umum dan memastikan keselamatan warga sipil.”


Mohsen juga menyebutkan bahwa ISIS telah kehilangan tempat yang mereka gunakan untuk memproduksi peluru mortir dan bahan peledak. “Itu berarti para jihadis sekarang kehabisan tenaga dan hanya mengandalkan penembak jitu dan pembom bunuh diri untuk menargetkan pasukan Irak,” terang sang jenderal.

Dia menambahkan terdapat sekitar 50 sampai 100 pejuang kini aktif melakukan perlawanan di Al-Shifaa.

Sementara itu PBB menyebut warga sipil sebanyak 200 ribu orang yang masih tinggal di Mosul terancam bahaya besar dan bisa terjadi arus pengungsi masif dari wilayah tersebut.

“Kami sangat khawatir di serangan final perebutan Mosul, warga sipil yang berada di daerah kekuasaan ISIS berada dalam bahaya besar,” kata Lise Grande, Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Irak.

Adapun warga yang berhasil melarikan diri dari wilayah kekuasaan ISIS menyebut pasokan makanan, air dan obat-obatan di wilayah itu semakin menipis dan penembak jitu menargetkan warga sipil yang berusaha kabur.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER